Lahat, Pelita Sumsel – Seusai meninjau melihat dari dekat para korban dan pokso penanganan banjir desa Keban Agung Kecamatan Mulak Sebingkal Kabupaten Lahat, Selasa (31/12) pagi, Gubernur H. Herman Deru dan Forkopimda melanjutkan agendanya meninjau kondisi jembatan Air Mulak yang rusak penghubung desa Pengentaan dan desa Lesung Batu Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten Lahat.
Ditempat ini Herman Deru menegaskan, dirinya mengambil langkah untuk membuat jembatan darurat (jembatan bailey). Dengan waktu pengerjaan paling tidak dua bulan karena harus membentang diatas arus sungai yang deras sepanjang 100 meter.
Hal ini diupakan untuk menekan terjadinya perlambatan putaran roda ekonomi warga dampak dari putusanya jembatan jembatan Air Mulak yang hannyut diterjang banjir beberapa hari lalu.
“Paling tidak dengan adanya jembatan darurat ini nanti mobil-mobil kecil, sepeda motor, sepeda, pejalan kaki, anak sekolah hingga para pedagang tidak terganggu aktifitasnya,” ujarnya.
Gubernur menilai putusanya jembatan dikawasan itu tidak selalu karena faktor alam namun juga dampak dari kelalaian manusia. Karena itu dia mengingatkan agar aktifitas warga yang menambang batu kali sekitar jempatan untuk memikirkan kepentingan umum. Mengingat aktifitas penambangan batu kali yang tidak terkendali menyebabkan beralihnya aliran sungai disaat air pasang sehinga menerjang beton tiang jembatan.
“Kita ambil hikmahnya dari kejadian ini. Untuk itu aktifitas penambangan pasir dan batu kali harus dipantau. Disini peran pemerintah desa dan aparat kemanan sangat kita nantikan,” tambahnya.