Terancam Harimau Sumatera , Cabut IPPKH PT SERD

waktu baca 2 menit
Minggu, 29 Des 2019 12:14 0 208 Redaktur Romadon

 

Palembang, Pelita Sumsel – Beberapa pekan terakhir, masyarakat dicemaskan dengan Keluarnya habitat harimau Sumatera disepanjang jalur Bukit Barisan Kabupaten Muara Enim, Lahat , dan Pagaralam sudah banyak menelan korban jiwa.

Salah satu tokoh pemuda Sumsel, Presiden Sekolah Calon Pemimpin (SCAPIM), Ramdoni, S.IP, diduga keluarnya habitat harimau ini akibat adanya eksploitasi kawasan hutan lindung oleh perusahaan. Untuk itu, pemerintah diminta mencabut izin perusahaan yang beroperasi di kawasan hutan lindung.

“Pemerintah harus tegas cabut Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) yang dimiliki perusahaan. Terkhusus IPPH PT Supreme Energy Rantau Dedap (PT SERD) yang saya tengarai telah mengeksploitasi geothermal di kawasan hutan lindung”, ujar Ramdoni, di Palembang, Minggu (29/12).

Ditambahkan oleh Mantan Ketum HMI Cabang Palembang ini, sikap tegas pemerintah ini diperlukan agar ke depan tidak ada lagi korban tewas akibat diterkam hewan buas seperti Harimau. Di samping itu agar tidak ada lagi eksploitasi hutan lindung yang dapat mengancam kelangsungan hidup manusia, flora dan fauna.

“Harimau ini hewan liar dilindungi karena langka. Mereka punya habitatnya sendiri dan tidak akan keluar kalau ekosistemnya tidak dirusak secara terorganisir masif oleh pihak tertentu “, ujar Ramdoni.

Lebih lanjut, dia menegaskan akan serius menyikapi persoalan penggunaan kawasan hutan lindung ini.

“Kami akan segera membuat FGD tentang kejahatan korporasi penyalahgunaan IPPKH milik PT SERD dengan mengundang stakeholder terkait seperti Pemerintah Provinsi Sumsel, akademisi, tokoh masyarakat, dan penegak hukum. Kemudian menyampaikan laporan rekomendasi langsung ke Kementerian Kehutanan supaya permasalahan ini dapat terselesaikan”, sambung pria alumni Lemhannas ini.

Seperti diberitakan sebelumnya, tercatat sudah ada 5 orang tewas diterkam harimau Sumatera di kawasan Pagaralam, Lahat, dan Muaraenim, Provinsi Sumatera Selatan. Terakhir korban Sulistiowati (30), warga Kampung 5 Talang Tinggi, Desa Padang Bindu, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muaraenim. Ia diduga tewas diterkam harimau saat sedang mandi, Jumat (27/12/2019). Jasadnya ditemukan oleh warga tak jauh dari lokasi pemandiannya (ril)

LAINNYA