Palembang, Pelita Sumsel – Ada cerita menarik di balik kemeriahan Reuni Emas 50 Tahun SMA Negeri 3 Palembang, yang dipusatkan di halaman Griya Agung Sabtu (20/10) pagi. Gubernur Sumsel H.Herman Deru yang tengah jadi rebutan swafoto para alumni tiba-tiba dipeluk begitu saja oleh sosok wanita paruh baya berjilbab kuning.
Aksi wanita paruh baya itupun sontak langsung menjadi perhatian para alumni yang hadir. Sambil tak lepas merangkul, wanita itu terus menatap lekat-lekat wajah Herman Deru dari dekat. Sejurus kemudian, setelah mencoba mengingat-ingat HD pun sadar bahwa wanita yang ada di hadapannya saat itu adalah guru kelas yang sangat dikenalnya. Ya, dia ternyata adalah Winarsih. Guru Ekonomi HD semasa menimba ilmu di SMA 3 Palembang.
Dari sekian banyak alumni SMA Negeri 3 yang hadir pada reuni Emas itu, Winarsih ternyata punya kesan dan kenangan tersendiri dengan Herman Deru saat masih menjadi anakndidiknya. Kala itu cerita Winarsih, rasa kepedulian dan perhatian Herman Deru pada orang-orang yang kesulitan sudah terlihat sangat jelas.
” Ceritanya waktu itu saya baru pindah dari Jawa. Kebetulan lagi hamil anak pertama. Rumah saya waktu itu jauh sekali di arah Sako Kenten dalam. Melihat saya kebingungan cari angkutan tiap pulang mengajar sore, Dia biasanya langsung inisiatif mengantar saya pulang. Bukan cuma mengantar Ia juga tidak sungkan membawa sekalian beras jatah saya sampai rumah,” ujarnya mengenang kebaikan orang nomor satu di Sumsel tersebut.
Iapun tak menyangka setelah puluhan tahun berlalu, sosok pria muda baik hati itu kini menjadi orang nomor satu di Sumsel. Meski sudah lama tak bertemu, Win mengaku tak banyak yang berubah dari diri Herman Deru.
“Jadi kalau lihat dia di koran suka berbaur dengan rakyat atau membantu warganya yang kesulitan, saya sudah tidak kaget lagi. Memang aslinya begitu. Wong dulu kalau mau pulang kesorean dia yang nganterin pulang ke rumah. Padahal waktu itu tahu sendirikan kawasan Sako itu jauh,” ujarnya.
Sebagai guru yang pernah mendidiknya, Winarsih mengaku tak banyak berpesan pada Herman Deru. Ia hanya berharap HD tak berubah dan tetap menjaga amanah rakyat dengan sebaik-baiknya.
Rupanya, cerita itu tak hanya membekas dalam ingatan Winarsih. Ditemui usai acara HD juga mengaku kaget bisa kembali bertemu dengan sosok guru favoritnya tersebut.
“Iya, beliaukan orang Jawa Purworejo. Kita yang dari Sumatera ini sangat nyaman diajar beliau dengan karakternya yang sabar. Ibu Win itu kalau ngajar benar-benar total sampai murid ngerti dengan tuntas. Ini jadi pengalaman berarti sekali buat saya muridnya waktu itu,” ujar HD bersemangat.
Ditanya kenapa Ia tegerak untuk mengantar gurunya tersebut pulang meski rumahnya lumayan jauh, HD mengaku karena spontan ingin menolong saja.
” Dulu Ibu Win itu baru pindah, pengantin baru dan sedang hamil. Kalau pulang mengajar sore saya suka lihat beliau kebingungan mau cari angkutan. Jadi saya inisiatif saja antar. Lumayan jauh sampai Simpang Dogan masuk lagi. Sambil bawa beras waktu itu, kan guru-guru dapat beras jatah,” pungkasnya setengah tertawa.