Palembang, Pelita Sumsel – Menyikapi kemarau panjang, kekeringan, kebakaran hutan, dan bencana kabut asap di sejumlah wilayah di Indonesia, tak terkecuali di Sumatera Selatan (Sumsel).
Gubernur Sumsel H. Herman Deru menginstruksikan seluruh pejabat, ASN dan staf dilingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan untuk ikut serta dalam sholat minta hujan (Istisqa) berjemaah yang akan digelar pada Selasa (27/8) pagi.
Selain itu Herman Deru juga akan melayangkan telegram kepada Bupati/Walikota di Sumsel untuk melakukan sholat istisqa di daerahnya masing-masing dengan melibatkan jajaran Pemerintah Daerah, kalangan alim ulama dan seluruh lapisan masyarakat.
‘’Para kepala daerah juga saya instuksikan untuk bersama dengan para ulama, pimpinan Ormas Islam, Imam Masjid, Pondok Pesantren dan aparatur pemerintah daerah untuk melaksanakan shalat Istisqa di wilayah masing-masing,” tegas Herman Deru.
Menurut Herman Deru, kekeringan yang melanda hampir sebulan terakhir telah menimbulkan dampak serius. Selain kebakaran lahan, juga menimbulkan kabut asap, jika kondisi ini terus berlanjut bukan tidak mungkin kekeringan juga akan mengancam khususnya lahan pertanian. Karena itu dia mengharapkan seluruh warga Sumsel untuk senantisa berdoa agar cuaca panas segera berakhir dan digantikan dengan musim hujan.
“Warga Sumatera Selatan mari kita berdoa mendekatkan diri kepada Allah SWT, semoga musim kemarau ini segera berakhir yang ditandai dengan diturunkannya hujan,” harap Deru.
Gubernur juga mengharapkan warga untuk tidak melakukan kegiatan pembakaran yang berpotensi terjadinya kebakaran hutan, lahan serta rumah tempat tinggal. Sebab jika tidak hati-hati dampaknya bukan saja merugikan diri sendiri, melainkan juga merugikan orang lain.
Untuk diketahui musim kemarau tahun 2019 kali ini diprediksi akan lebih panjang dibandingkan tahun lalu. Hal ini sebagai akibat dari munculnya El Nino yang menyebabkan awal musim hujan mengalami kemunduran.
El Nino merupakan fenomena alam yang berkaitan dengan kenaikan suhu permukaan air laut melebihi nilai rata-rata yang berdampak terjadinya kekeringan panjang di beberapa daerah di Indonesia, terutama Indonesia bagian Timur dan daerah-daerah yang terletak di lintang selatan seperti Sumsel, Lampung, Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulsel dan Papua bagian selatan. (rel humas)