LRT Dianggap Merugi, Menhub: Angkutan Massal Harus Ada Proses

waktu baca 2 menit
Selasa, 12 Feb 2019 13:21 0 212 Admin Pelita

Palembang, Pelita Sumsel – Light rail transit (LRT) Palembang, Sumatera Selatan masih dipandang sepi penumpang, walau sudah di subsidi masih tetap sepi penumpang, apakah LRT mengalami kerugian. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengklaim bahwan tidak ada istilah untung rugi dalam LRT Palembang, Sumatera Selatan. Menurut Budi, apapun keadaannya skema subsidi dalam pengoperasian LRT Palembang tetap dilakukan.

“Konsep angkutan massal di seluruh dunia manapun itu mau di Singapura, Malaysia, Jepang, Amerika Serikat, semua disubsidi. Jadi tidak ada yang namanya untung rugi,” kata Budi diskusi di Stasiun LRT Bumi Sriwijaya, Palembang, Selasa (12/2).

Diumpamakan Singapura, kata budi harus mengeluarkan jutaan dolar untuk mensubsidi pengoperasian angkutan massal. Begitu juga Indonesia, pemerintah mensubsidi sekitar Rp 1,2 triliun untuk kereta rel listrik (LRT) sehingga harga tiket hanya tiga ribu rupiah sampai lima ribu rupiah.

Dia menambahkan jika pemerintah mau cari untung dari LRT Palembang maka penetapan harga tiket tidak seperti saat ini. “Kalau mau untung pemerintah bisa saja tetapkan Rp 15 ribu sampai Rp 25 ribu tapi nanti masyarakat jadi tidak mampu,” jelas Budi.

Budi Karya Sumadi pun optimistis LRT  itu akan digunakan masyarakat kota Pampek, namun semua butuh proses, terutama dalam mengubah kebiasaan masyarakat.

“Namanya angkutan massal itu ya harus ada proseslah. Proses edukasi, integrasi dan sebagainya, memang butuh proses untuk melakukan itu semua,” pungkasnya (tim)

LAINNYA