Tekan Zona Merah Radikalisme Sumsel

waktu baca 3 menit
Senin, 30 Jul 2018 09:54 0 176 Redaktur Pelita Sumsel

Reporter: Faldi “Fly” Lonardo

Palembang, Pelita Sumsel – Forum Pemuda NKRI Sumatera Selatan (Sumsel), menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan Tema Dialog dan Deklarasi perguruan tinggi dalam menolak Radikalisme dan terorisme dilingkungan kampus, bertempat di Gedung Lab Terpadu Universitas PGRI Palembang, senin (30/7).

Inisiator Pemuda NKRI Akhmad Marzuki

Inisiator Pemuda NKRI Akhmad Marzuki menjelaskan, bahwa kegiatan tersebut sengaja menyasar kepada beberapa kampus yang ada di Sumatera Selatan bersama para mahasiswa kampus guna menindaklanjuti kejadian beberapa waktu lalu yang pernah terjadi di kampus yang ada di Indonesia.

“Kita tahu, beberapa waktu lalu ada kampus di Indonesia yang terkontaminasi Radikalisme dan Terorisme,” jelas Akhmad

Dirinya berharap, kampus-kampus yang ada di Sumatera Selatan dapat bebas dari Radikalisme dan Terorisme.

“Disini Pemuda NKRI merukan kumpulan Pemuda-pemuda lintas suku agama dan etnis di Sumatera Selatan yang terdiri dari beberapa organisasi dari kemahasiswaan dengan mengadakan kegiatan ini yang tidak lain untuk menjaga kodisi kondusif di Sumatera Selatan,” tambahnya.

Sementara itu,Ketua Pelaksana FGD, Yoseph Aurelius Lado mengatakan kegiatan ini bertujuan bagaimana peran mahasiswa untuk bersama seluruh civitas akademika menjaga lingkungan kampus dari paham-paham radikalisme ektrimis.

“Saya berharap dari kegiatan ini bisa menggugah teman-teman di Sumsel mari kita bersama menjaga Sumsel dan Kampus-kampus agar terhindar dari bibit radikalisme,”ungkapnya.

Lado menambahkan diSumsel menurut penelitian sudah ada 56% potensi paham terorisme,kalau dilihat sudah termasuk zona merah.

“Dengan kegiatan ini kita berharap dari penelitian yang 56% itu tidak akan menjadi kenyataan,”jelasnya.

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2 Dikti) Wilayah II Sumbagsel, Slamet Widodo menyatakan, terpaparnya mahasiswa oleh paham radikalisme sudah menjadi tugas kami untuk menjaga agar jangan sampai terpengaruh.

“Radikalisme dan terorisme merupakan ajaran sesat yang bertentangan dengan Pancasila. Dan dalam penerimaan mahasiswa baru akan di instruksikan untuk mengadakan kegiatan paham anti radikalisme dan terorisme sehingga memiliki wawasan kebangsaan,” Pungkasnya

Sementara itu, Kombes Pol, Son Ani, menyambut baik kegiatan ini, dan sangat penting. Untuk itu Ia meminta kegiatan seperti ini terus dilakukan bahkan di seluruh kampus-kampus di Sumsel.

Letkol Inf, Iskandar mengatakan bahwa radikalisme dan terorisme merupakan bahaya bagi Bangsa Indonesia dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu Iskandar menganggap penting bagi pemuda dan mahasiswa untuk paham akan radikalisme, terorisme sehingga tidak mengikutinya.

Sebagai narasumber FGD, Lembaga Layanan Dikti Wilayah II Sumbagsel, Slamet Widodo, Rektor UIN M. Sirozi, Rektor Universitas PGRI, Wakil Asisten Teritorial Kodam (Waaster Dam) II Sriwijaya Letkol Inf Iskandar, Dir Binmas Polda Kombes Pol, M Son Ani, Kesbangpol Sumsel, MUI Sumsel

Redaktur Pelita Sumsel

Media Informasi Terkini Sumatera Selatan

LAINNYA