Datangi RSUD, TP PPKK Muba Peduli S Subandari

waktu baca 2 menit
Selasa, 6 Mar 2018 18:41 0 179 Redaktur Pelita Sumsel

Sekayu, Pelita Sumsel – S Subandari, bayi yang lahir pada tanggal 20 Februari 2018 kemarin tidak memiliki tempurung kepala (Anencephaly) ini terus mendapatkan perawatan secara maksimal baik dari pihak RSUD Sekayu dan Pemerintah Kabupaten Muba.

Buah hati dari pasangan Robinson (37) dan Paina Lasanti (30) yang merupakan warga Desa Teladan Kecamatan Sekayu ini mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU RSUD Sekayu dan berada di dalam incubator. Jumat (2/3/2018) Plt Ketua TP PKK Muba, Susi Imelda Beni beserta Sekretaris TP PKK Muba, Hj Halimah Rusli dan pengurus TP PKK Muba langsung menjenguk S Subandari di RSUD Sekayu dan sekaligus memberikan bantuan dengan didampingi Ibu Camat Sekayu, Misvery Taisir.

“Kami prihatin dan sangat peduli dengan kondisi S Subandari ini, kami berharap kondisi S Sybandari bisa normal dan sehat seperti anak-anak lainnya di Muba,” harapnya. Diungkapkan Robinson, bahwa kelahiran anak ketiganya ini sangat dinanti-nanti oleh keluarga, bahkan jika sudah besar jagoan kecil ini diharapkan menjadi penyejuk disela-sela aktiftas sehari-hari dengan tawa dan candanya.

Pada saat mengandung Robinson tidak memiliki firasat apa-apa. “Sewaktu dulu mengandung, istri saya sehat-sehat saja. Bahkan untuk firasat atau kelakukan buruk sama sekali tidak ada,”kata Robinson. Robinson yang sehari-sehari menggeluti profesi sebagai buruh bangunan lepas, hanya bisa bersabar dan menerima keadaan anaknya saat ini. Sang istri pun Paina juga telah ikhlas menerima keadaan sang anak dengan kondisi tersebut.

“Saya pribadi terima apa adanya dan ikhlas dengan kondisi anak saya saat ini, istri saya juga sudah pulang ke rumah. Sekarang ini masih menunggu perkembangan lebih lanjut, kami minta doa kepada masyarakat dan Pemerintah agar keadaan putra saya sehat,”tutupnya.

Sementara, Dokter Anak RSUD Sekayu, dr Muslimin SpA, mengatakan kondisi saat ini bayi tersebut dalam perawatan tim medis RSUD Sekayu, namun kalau secara bahasa medis bayi tersebut untuk bertahan tidak bisa diharapkan. Dimana rekam jejak permasalahan yang sama sangat jarang atau bahkan tidak pernah terjadi anak yang lahir tanpa tempurung bisa hidup.

“Mengenai penyebab kita belum mengetahuinya tidak secara pasti, tapi bisa juga disebabkan dari sang ibu. Misal mengidap penyakit tertentu, lalu seperti mengkonsumsi obat-obatan atau jamu serta gangguan pada pembentukkan organ,”ungkapnya. Bayi lahir tanpa tempurung kepala ini sudah di ketahui kondisinya sejak belum lahir, dimana saat dilakukan USG sudah terlihat kondisi nya tanpa tempurung.

“Ibu bayi pernah kontrol dengan dokter kandungan di RSUD Sekayu dan sudah di beri penjelasan mengenai kondisi bayi sebelum melahirkan. Kita berharap kondisi sang bayi segera membaik, selain itu orang tua harus bersabar dan terap kuat,”jelasnya. (wh)

Redaktur Pelita Sumsel

Media Informasi Terkini Sumatera Selatan

LAINNYA