Palembang, Pelita Sumsel- 14 hari menjelang pencoblosan gubernur dan wakil gubernur Sumsel, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel Herman Deru – Cik Ujang unggul jauh dari paslon 03 Mawardi – RA Anita dan 02 Eddy Santana Putra – Riezky Aprilia.
Hal ini terlihat dari hasil survei yang di lakukan, Lembaga Survei Indonesia (LSI ), Herman Deru – Cik Ujang capai 65 persen, sedangkan Eddy Santana – Riezky diangka 14 persen sedangkan untuk paslon Mawardi Yahya – RA Anita 17 persen.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan, mengatakan, berdasarkan hasil survei LSI bahwa Petahana Gubernur, tahun 2018 sampai 2023 Herman Deru – Cik Ujang masih cukup dominan.
Menurut Hanan dalam pemaparannya menyebutkan, ada beberapa faktor yang menjadi penentu dominasi elektabilitas pasangan HDCU dalam Pilgub Sumsel kali ini.
Sejumlah faktor kunci yang membuat HDCU mengungguli pesaingnya menurut Jayadi adalah, popularitas yang tinggi, tingkat akseptabilitas yang lebih tinggi, persepsi positif terhadap kualitas pribadi, keunggulan dalam kampanye sosialisasi, tingkat kepuasan terhadap kepemimpinan HD, serta keinginan masyarakat untuk HDCU kembali memimpin.
“Salah satu faktor utama yang mendongkrak elektabilitas HDCU adalah tingkat popularitas yang sangat tinggi. Menurut survei, popularitas HD sudah mencapai 98,1%, artinya hampir seluruh masyarakat Sumsel mengenal HD. Hal ini berbanding jauh dengan Mawardi Yahya, pasangan calon lainnya, yang popularitasnya baru mencapai 58%. Wilayah Sumsel yang luas, terdiri dari 17 kabupaten/kota, membuat distribusi informasi mengenai calon juga menjadi tantangan, tetapi HDCU berhasil menembus itu dengan maksimal,” ungkap Djayadi Hanan, Senin (11/11/2024).
Ia juga menyampaikan, selain popularitas faktor berikutnya yang mendukung kemenangan HD-CU adalah tingkat akseptabilitas atau tingkat penerimaan masyarakat terhadap pasangan HDCU yang memiliki tingkat akseptabilitas sebesar 82%, jauh lebih tinggi dibandingkan pesaing-pesaing lainnya, seperti pasangan Matahati dan E-ra yang berada di kisaran 70 persen.
“Masyarakat Sumsel cenderung memiliki persepsi yang lebih positif terhadap kualitas pribadi HD. Berdasarkan survei, HD dianggap lebih unggul dalam beberapa aspek, seperti perhatian terhadap rakyat, kejujuran, ketegasan, kepemimpinan, hingga kesehatan fisik. Semua elemen ini memberikan citra positif dan menciptakan kepercayaan publik yang lebih kuat dibandingkan calon lainnya,” kata Hanan
Kemudian menurut Hanan, keunggulan dalam kampanye sosialisasi juga menjadi faktor penentu keunggulan pasangan HDCU.
Tim kampanye HDCU dinilai Djayadi, lebih efektif dalam melakukan sosialisasi melalui berbagai saluran, baik itu kampanye tatap muka, spanduk, baliho, hingga media sosial.
“Kampanye yang terorganisir dengan baik ini berhasil menjangkau lebih banyak pemilih, terutama di daerah-daerah yang lebih sulit dijangkau,” tutupnya.