OKI, Pelita Sumsel – Ketua Tim Pemenangan pasangan HM Dja’far Shodiq dan Abdi Yanto, SH MH (JADI), Juni Alpansuri, menegaskan bahwa pasangan calon ini merupakan kombinasi sempurna antara pengalaman birokrasi dan politik, yang akan membawa Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menuju perubahan yang nyata.
Dalam acara pengukuhan Tim Pemenangan JADI di Kecamatan Pangkalan Lampam dan Tulung Selapan, di Balai Desa Tulung Selapan, Selasa (1/10), Alpansuri menyampaikan optimisme tinggi terhadap pasangan yang menurutnya saling melengkapi satu sama lain.
Hadirnya kedua sosok ini dinilai Alpansuri sebagai momentum emas bagi warga OKI. Dja’far Shodiq, yang berpengalaman luas di dunia birokrasi, memiliki modal besar untuk menggerakkan roda pemerintahan dengan efektif dan berpihak pada rakyat,
“Pengalaman Shodiq dalam birokrasi sudah teruji dari berbagai tingkatan, mulai dari kepala desa, anggota dewan, hingga posisi strategis sebagai Wakil Bupati. Ini semua adalah modal kuat dalam memimpin pemerintahan,” ujarnya.
Menurutnya, pengalaman mumpuni ini sendiri, dikatakan Alpansuri menjadikan Shodiq sebagai sosok yang sangat memahami birokrasi dan kebijakan yang pro-rakyat.
“Dengan rekam jejak yang telah dilalui, Shodiq tentu akan mampu menghasilkan kebijakan yang benar-benar berpihak kepada masyarakat luas, terutama dalam sektor pelayanan publik, infrastruktur, dan pemberdayaan ekonomi,” tambahnya.
Senada dengan sosok Abdi Yanto, yang baru saja meletakkan jabatan sebagai Ketua DPRD OKI, dianggap sebagai tokoh politik yang memiliki koneksi kuat dengan masyarakat. Alpansuri lalu mengungkapkan kekagumannya menyaksikan bagaimana Abdi Yanto telah berhasil mendapatkan kepercayaan rakyat selama lima periode berturut-turut sebagai anggota DPRD.
“Ini bukan hal yang mudah. Terpilih lima kali menunjukkan betapa masyarakat yakin akan kemampuan dan integritas Abdi Yanto dalam memperjuangkan aspirasi mereka,” katanya.
Meski demikian, Alpansuri menyoroti kendala yang dihadapi Abdi Yanto selama ini dalam upaya memajukan wilayah Pantai Timur. Menurutnya, tanpa dukungan penuh dari pemerintah daerah, langkah-langkah Abdi Yanto dalam memperjuangkan kesejahteraan wilayah tersebut sering kali terhambat.
“Kita bisa lihat selama ini, perjuangan Abdi Yanto di legislatif belum sepenuhnya terwujud karena kurangnya sinergi dengan pemerintah daerah. Hal ini juga lalu sering di framing seolah tidak sedikitpun kiprah beliau selama di DPRD. Padahal urusan birokrasi terkadang tidak segampang membalikkan tangan,” ujarnya.
Pasangan JADI, lanjut Alpansuri, merupakan representasi dari dua wilayah besar di Kabupaten OKI, yaitu Lintas Timur dan Pantai Timur. Kehadiran keduanya sebagai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati memberikan peluang besar bagi masyarakat Pantai Timur untuk bangkit dan mencapai kemajuan yang selama ini mereka idam-idamkan.
“Ini adalah kesempatan emas bagi masyarakat Pantai Timur untuk memiliki wakil yang benar-benar mengerti dan berkomitmen untuk membangun wilayahnya. Dengan memilih pasangan JADI, Abdi Yanto akan memiliki posisi strategis di eksekutif, yang memungkinkan beliau memaksimalkan perjuangannya untuk memajukan kawasan Pantai Timur,” bebernya.
Alpansuri juga menyinggung isu pemekaran wilayah Kabupaten Ogan Pantai Timur yang selama ini menjadi aspirasi masyarakat setempat. Menurutnya, selain menunggu keputusan mengenai pembatasan moratorium Daerah Otonomi Baru (DOB), tidak ada lagi halangan besar untuk mewujudkan kabupaten baru tersebut. Ia menyebutkan bahwa Abdi Yanto, dalam kapasitasnya sebagai anggota DPRD, telah memperjuangkan pemekaran ini dengan sungguh-sungguh.
“Jika pasangan JADI terpilih, dan selaras dengan kebijakan moratorium baru, kita akan memiliki peluang besar untuk mewujudkan pemekaran ini. Ini adalah mimpi yang sudah lama diperjuangkan, dan sudah saatnya kita mendekatkan pelayanan kepada masyarakat di Pantai Timur,” terangnya. (Habibah/Andi)