OKU, Pelita Sumsel – PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) menerima kunjungan manajemen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan pada Jumat (26/5). Kunjungan ini dalam rangka silaturahmi serta memperkuat sinergi pasca integrasi.
Kunjungan dilakukan oleh Direktur Utama SIG, Donny Arsal, Direktur Supply Chain SIG, Yosviandri, Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari, Direktur SDM dan Umum SIG, Agung Wiharto serta Direktur Bisnis dan Pemasaran SIG, Subhan dan diterima oleh Direktur Utama SMBR, Daconi Khotob, Direktur SMBR Fungsi Operasi,Suherman Yahya dan Direktur SMBR Fungsi Keuangan & SDM Rahmat Hidayat.
Selain untuk memperkuat sinergi pasca integrasi, kunjungan kali ini juga melihat kegiatan reklamasi dan revegetasi di area lahan pascatambang SMBR yang dimanfaatkan menjadi habitat budidaya koloni Lebah Trigona.
Direktur Utama SMBR Daconi Khotob dalam sambutannya mengatakan, bergabungnya SMBR ke SIG, diharapkan dapat meningkatkan kinerja operasional untuk mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien serta memberikan produk berkualitas dan layanan yang baik tidak hanya untuk SMBR tapi juga SIG selaku holding.
“Tidak hanya itu, komposisi karyawan SMBR mayoritas diisi para milenial yang mencapai 87 persen, artinya mereka siap diajak berlari untuk kemajuan perusahaan dan holding,” ujar Daconi.
Sementara itu, Direktur Utama SIG, Donny Arsal menyampaikan terima kasih atas sambutan yang telah diberikan oleh rekan-rekanSMBR. Selaku Holding, SIG sangat mengapresiasi kegiatan ini. Tantangan di tahun 2023 tidak akan lebih ringan. Karena itu sinergi antara SIG dan SMBR diharapkan bisa menghasilkan keunggulan-keunggulan baru, market coverage yang lebih baik, serta biaya produksi yang lebih efisien yang pada akhirnya meningkatkan kinerja perusahaan.
“Integrasi ini merupakan program pemerintah untuk menyatukan klaster BUMN semen menjadi satu grup untuk menghadapi kondisi pasar yang kompetitif. Melalui sinergi ini diharapkan dapat memberikan benefit kepada seluruh stakeholders, termasuk karyawan,” kata Donny Arsal.
Pada acara tersebut, manajemen SIG dan SMBR jugamelakukan penanaman bibit tanaman pohon kelengkeng New Kristal (Dimocarpus longan) yang merupakan upaya menjaga lingkungan dan mengurangi emisi karbon. Kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi area tambang SMBR yang telah dilakukan kegiatan reklamasi dan revegetasi dengan menggunakan sistem silvikultur, merupakan inovasi dari Team Beeyond SMBRdalam pengelolaan ekosistem di area lahan pascatambang menjadi habitat budidaya koloni lebah Trigona.
Area hijau yang dihasilkan dari program reklamasi menumbuhkan banyak jenis tanaman. Tanah seluas 30,14 hektare di lahan pascatambang tersebut menjadi habitat dari tanaman buah-buahan, tanaman hias berbunga, dan tanaman dengan pohon sedang hingga yang tinggi.Jenis tanaman hias yang banyak menggandung nectar dan pollen inilah yang sangat disukai oleh koloni lebah, sehingga muncul ide pemanfaatan tanaman tersebut sebagai habitat budidaya lebah Trigona.
Lebah Trigona atau sering disebut sebagai lebah kelulut, klancing, klenceng, atau lonceng merupakan salah satu genus lebah tanpa sengat terbesar. Trigona menjadi jenis lebah madu yang paling banyak dipelihara secara tradisional oleh masyarakat perdesaan sekitar kawasan hutan.
Saat ini,budidaya lebah trigonayang dimiliki SMBR adalah 45 kotak koloni lebah dan Alhamdulillah saat ini produksi madu trigona telah mencapai 10 – 12 liter per kurun waktu 2 – 3 bulan masa panen.
SMBR berencana akan memberdayakan peternak lebah lokal berpengalaman di wilayah Baturaja untuk mengembangkan inovasi ini. Sehingga diharapkan mampu mengedukasi masyarakat lain untuk ikut melakukan budidaya lebah secara mandiri, dan dapat menjadi salah satu kegiatan yang mendukung Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan. (AND)