Palembang, Pelita Sumsel – Inisiasi Gubernur Sumsel Herman Deru dalam menggagas program satu desa satu rumah tahfidz rupanya terus mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Terbaru, Gubernur Herman Deru kembali meresmikan masjid dan Islamic Center As-Salam Raudhotul Qur’an Azzam di Desa Sako Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Kamis (2/3).
“Langkah ini tentu selaras dengan program yang kita canangkan satu desa satu rumah tahfidz. Ini juga bagian dari syiar kita dalam membangun masyarakat yang berakhlak,” kata Herman Deru di sela peresmian tersebut.
Menurutnya, diresmikannya islamic center ini tentu menambah daftar rumah tahfidz yang saat ini sudah mencapai lebih dari 3500. Dimana melalui upaya ini, Herman Deru meyakini jika harapan Sumsel untuk menjadi daerah religius akan semakin terwujud.
“Awal mencanangkan program tersebut, kita tidak begitu optimis. Namun program ini justru mendapat banyak dukungan. Bahkan 2 tahun sejak dicanangkan, rumah tahfidz yang terdaftar di Sumsel sebanyak 3500,” terangnya.
Secara angka, lanjutnya, jumlah rumah tahfidz tersebut sama dengan jumlah desa yang ada di Sumsel yakni sebanyak 3500 desa. Hanya saja, penyebaran rumah tahfidz tersebut belum merata di setiap desa sehingga satu desa ada yang memiliki lebih satu rumah tahfidz.
“Ada pula desa yang belum memiliki rumah tahfidz, sehingga desa tersebut harus belajar di desa tetangga. Ini karena penyebarannya ustadz dan ustadzah belum merata,” terangnya.
Sebab itu, Herman Deru sangat mengapresiasi langkah Islamic Center As-Salam Raudhotul Qur’an Azzam melakukan kapasitas guru ngaji.
“Gagasan islamic center ini sangat baik dan Pemprov Sumsel tentu sangat mendukung. Dengan begitu, diharapkan penyebaran guru ngaji dapat merata,” tuturnya.
Tidak hanya itu, Herman Deru menyebut, gagasan itu dapat menjadi contoh bagi desa maupun kecamatan lain di Sumsel.
“Apa yang dilakukan Islamic Center As-Salam Raudhotul Qur’an Azzam hari ini dapat menjadi contoh daerah lain sehingga keberadaan rumah tahfidz dapat menyebar,” bebernya.
Lebih lanjut disampaikannya, jika keberadaan Islamic Center maupun rumah tahfidz sebagai upaya menyiapkan generasi penerus yang mampu berkompetisi dan bersaing serta memiliki akhlak.
“Tanggung jawab generasi penerus ini ada pada kita. Maka dengan adanya islamic centre ini, akan melengkapi fasilitas kita untuk melakukan pembinaan. Akhlak baik generasi penerus ini harus dipupuk sejak dini. Kita harus memlersiapkan ilmunya, informasi dan teknologi, serta ilmu agamanya,” jelasnya.
Diketahui, pembangunan Islamic Center As-Salam Raudhotul Qur’an Azzam juga merupakn hasil kerjasama dengan World Assembly of Muslim Youth (WAMY).
“Kita juga mengapresiasi WAMY yang telah membantu langkah kita dalam melakukan syiar ini. Kita harap kerjasama ini dapat berkesinambungan,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur WAMY Indonesia H Aang Suandi mengatakan, bantuan yang dilakukan WAMY ini merupakan bentuk dukungan bagi Sumsel sehingga semakin menjadi daerah religius.
“Kita mendorong setiap daerah dalam melakukan syiar. Mudah-mudahan, Islamic Center As-Salam Raudhotul Qur’an Azzam ini dapat bermanfaat bagi desa Sako dalam membentuk akhlak mulia masyaratnya,” pungkasnya.