Gambar_Langit Gambar_Langit

1.528 Personil Dari 3 Negara Sukses Ikuti Latihan Puncak CALFEX Super Garuda Shield, Ini Jenis-jenis Alutsista Yang Digunakan

waktu baca 2 menit
Jumat, 12 Agu 2022 13:35 0 124 Admin Pelita

OKU Timur, Pelita Sumsel – Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa bersama Panglima Komando Indo Pasifik Admiral John C. Aguilino meninjau pelaksanaan latihan puncak (Combined Arms Life Fire Exercise/latihan tembakan munisi tajam terintegrasi antar kecabangan) Super Garuda Shield bertempat di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Kodiklatad Baturaja Palembang, Jumat (12/8/2022).

Calfex ini memvalidasi kemampuan Komandan Lapangan untuk merencanakan dan melakukan tembakan langsung yang cepat secara taktis, aman dan realistis, menerapkan prinsip-prinsip taktik manuver dalam lingkungan pertempuran.

Calfex yang dimaksudkan untuk membantu berlatih mengendalikan banyak satuan tempur antar Kecabangan dalam formasi, banyak aset untuk mendukung formasi tersebut, untuk menyinkronkannya dalam ruang dan waktu.

Adapun Personel yang terlibat dalam Combined Arms Life Fire Exercise, terdiri dari TNI AD: 698 personel, US ARMY: 750 personel dan Australia : 88 personel. Sedangkan persenjataan dan Alutsista yang digunakan, antara lain Meriam 105 KH 178, Meriam 105 M119, Heli AH-64 Apache, Heli UH-60 Blackhawk, Helly Bell 412, ASTROS, HIMARS, MO 60, MO 81.

Jenderal Andika Perkasa dihadapan wartawan mengatakan, Latihan menembak dengan peluru tajam ini cukup sukses. Dimana latihan menembak ini bukan hanya dari Prajurit Infantri yang menggunakan senjata perorangan, tapi juga dengan senjata lain yang tugasnya memberikan bantu tembakan seperti artileri Medan dengan roketnya menggunakan astros dari Indonesia. Amerika menggunakan HIMARS, Meriam 105 Milimeter, juga ada bantuan tembak dari udara Heli Apache dari TNI AD dan US Army

“Kompi prajurit Infantri yang melakukan latihan serangan dengan menembak peluru tajam tadi dari Indonesia, Australia, Amerika. Dan semua relatif berjalan lancar. Beberapa dinamika rintangan, seperti harusnya di hancurkan ternyata tidak hancur. Ini harus direspon cepat oleh komandan Kompi,” terang Andika. (fah) 

LAINNYA