Palembang, Pelita Sumsel – Pemprov Sumsel dan Pemprov Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar business matching, di Ballroom Hotel Excelton, Kamis (2/5).
Pertemuan bisnis antar dua provinsi tersebut membahas kerjasama perdagangan produk unggulan antar daerah yang berpotensi mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan UMKM.
Pejabat Sekretaris Daerah (PJ Sekda) Sumsel Ir SA Supriono mengatakan, Sumsel memiliki berbagai potensi yang dapat diperdagangkan mulai dari Sumber Daya Alam (SDA) hingga kerajinan khas daerah.
“Secara keseluruhan, Sumsel hampir sama dengan Kaltim. Kita memiliki potensi perdagangan di bidang pertanian dan perkebunan, pertambangan dan kerajinan,” kata Supriono.
Apalagi, lanjutnya, Sumsel memiliki ribuan UMKM yang siap mendorong perekonomian tersebut melalui produk yang dihasilkan.
“Meningkatnya ekonomi dan pertumbuhan UMKM ini juga harus di dorong dengan daya beli masyarakat. Masyarakat harus mendukung penggunaan produk dalam negeri sehingga kualitas produk-produk tersebut dapat meningkat dan dapat menjadi produk ekspor,” terangnya.
Dia berharap, pertemuan bisnis antar daerah ini dapat menjadi sarana pertukaran informasi.
“Kita berharap setelah ini terjadi jalinan bisnis sehingga peningkatan pertumbuhan ekonomi dapat terwujud,” paparnya.
Diketahui, business matching tersebut dibuka oleh PLT Sekda Kaltim Riza Indra Riadi.
Riza berharap, jalinan kerjasama perdagangan produk unggulan antara Pemprov Kaltim dan Pemprov Sumsel dapat terealisasi.
“Sumsel ini merupakan provinsi kaya. Banyak potensi disini yang bisa dikerjasamakan dalam hal perdagangan ini,” katanya.
Dia berharap, pertemuan tersebut dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di masing-masing provinsi.
“Harapan kita, ini dapat meningkatkan kemajuan daerah,” tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian, Perdaganagan, Koperasi dan UMK Kaltim Yadi Robyan Noor dalam laporannya mengatakan, tujuan pertemuan bisnis tersebut salah satunya adalah untuk peningkatan nilai transaksi perdagangan produk unggulan antar daerah.
“Serta mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, mengurangi kesenjangan antar provinsi, dan sebagai penyusun program kegiatan dan kebijakan masing-masing daerah,” pungkasnya.