Jakarta, Pelita Sumsel – Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan buku elektronik “Mudik Aman & Sehat 2022”. Buku yang berisi panduan mudik ini merupakan hasil kolaborasi Kemenkominfo dengan Satgas COVID-19, Kementerian Perhubungan, Kementerian Agama, dan instansi lainnya.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Kominfo
RI, Usman Kansong menyampaikan peluncuran buku panduan mudik ini
merupakan langkah pemerintah mengantisipasi lonjakan kasus covid-19 di
tengah antusiasme masyarakat melakukan mudik. Sehingga resiko penularan
covid-19 dalam perjalanan dapat diminimalisir.
Usman menuturkan selama dua tahun terakhir, pemerintah melarang
masyarakat melakukan mudik lebaran. Hal ini membuat antusiasme masyarakat
untuk melakukan mudik tahun ini akan sangat tinggi. Bahkan menurut survei,
angkanya mencapai 85 juta.
Yang disampaikan Dirjen IKP di sambut oleh pihak Kementerian Perhubungan.
Menurut mereka kehadiran buku ini sangatlah baik untuk antisipasi kemacetan.
Karena menurut survei Litbang Kemenhub menunjukkan adanya potensi
peningkatan mobilitas secara signifikan selama mudik lebaran tahun 2022
dibandingkan lebaran 2021 dan Nataru 2021/2022. Dimana angkanya mencapai
85,5 juta orang yang akan melakukan perjalan mudik.
Hal ini disampaikan Tenaga Ahli Menhub Bidang Komunikasi, Thonthowi
Djauhari. Dari total tersebut, Djauhari merinci, sebanyak 66,9 juta orang
diprediksi akan menggunakan jalur darat. Sementara terdapat 8,2 juta orang
menggunakan moda transportasi kereta api dan 1,4 juta orang lainnya
menggunakan kapal laut.
Adapun yang menggunakan jalur darat antara lain kendaraan pribadi baik mobil
ataupun motor mencapai 40,2 juta orang sedangkan masyarakat yang
menggunakan angkutan umum mencapai 26,7 juta.
“Makanya karena mayoritas masyarakat menggunakan jalur darat, Kementerian
Perhubungan sejak dini melakukan koordinasi yang cukup intens agar
pergerakan orang ini bisa berjalan lancar,” kata Djauhari.
Djauhari menjelaskan, kolaborasi dilakukan pihaknya yakni dengan kepolisian,
TNI dan operator jasa transportasi. Hal ini agar dapat mengantisipasi dan
memitigasi kemacetan yang terjadi di lapangan selama mudik maupun arus balik
berlangsung.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas
Penanganan Covod 19, Sonny Harry B Harmadi menambahkan, dengan adanya
buku ini, pemerintah ingin memudahkan masyarakat dalam mencari informasi
seputar mudik. Karena menurutnya dalam buku ini juga ditulis tentang akses
yang berhubungan dengan protokol kesehatan selama mudik.
“Buku ini mudah dibaca dan dipahami sebagai panduan selama pelaksanaan
mudik 2020/2021 agar masyarakat dapat melaksanakan mudik secara aman dan
sehat. Melalui handphone, pemudik akan lebih mudah untuk mencari berbagai
informasi terkait protokol kesehatan, situasi arus mudik bahkan panduan
kuliner,” tambah Sonny.
Menurutnya, melalui ebook ini masyarakat dapat
terupdate terkait pembaharuan informasi kebijakan-kebijakan pemerintah
dalam satu pintu.