Palembang, Pelita Sumsel – Salah satu upaya memenuhi pangan keluarga dimulai Agustina dari pekarangan rumah. Tanaman-tanaman yang tumbuh subur seperti cabai, tomat, belimbing buluh, daun bawang, sayuran dan rempah-rempah ditanam secara alami, tanpa bahan-bahan kimia baik pestisida maupun pupuknya.
Oleh sebab itu Ibu Rumah Tangga (IRT) yang berdomisili di Plaju ini, menyambut baik Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang diinisiasi oleh Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru.
Agustina menuturkan, kebiasaan menanam itu sudah ditularkan oleh orang tuanya yang memang sejak dulu memanfaatkan perkarangan rumah untuk ditanami sayuran, buahan dan rempah-rempah.
“Dari lahan ini, saya dan keluarga bisa makan sayur gratis. Alhamdulillah, kalau cuma sayur, tidak usah beli lagi,” ungkapnya saat diwawancarai ketika sedang menyirami tanaman cabai di kediamannya, Sabtu (19/2) Sore.
Menurutnya Program GSMP yang diinisiasi langsung oleh Gubernur Sumsel akan berdampak pada kemandirian masyarakat, dimana masyarakat diajak untuk memanfaatkan perkarangan rumah untuk bertani, hal tersebut juga sebagai salah satu upaya untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan.
“Saya sangat mendukung Gerakan yang dicanangkan oleh Gubernur Sumsel, Pemerintah memang perlu mendukung sistem pangan tradisional yang dilakukan mulai dari perkarangan rumah. Dengan tidak mungkin, hal ini akan berdampak pada kemandirian masyarakat untuk tidak membabati hutan-hutan mereka, tidak mencemari alam, dan mendorong masyarakat bertani alami,” ungkapnya .
Bagi Agustina untuk memulai kebiasaan berkebun tidak harus punya lahan yang cukup besar, gunakan saja cocok tanam secara tradisional. atau punya cara tersendiri bercocok tanam dengan media secukupnya, seperti pot atau hidroponik.
“Saya berharap GSMP akan menciptakan wanita mandiri melalui perkarangan rumah.
Tetangga dan kerabat dekat saha sering datang untuk ambil sayur mayur di pekarangan rumah. Dan saya pun dengan senang hati mempersilakan mereka ambil secukupnya untuk dikomsumsi,”pungkasnya.