PON Papua Sumsel Masuk 16 Besar Kumpulkan 8 Emas

waktu baca 3 menit
Minggu, 17 Okt 2021 19:43 0 200 Redaktur Romadon

 

Palembang, Pelita Sumsel – Ketua Umum KONI Provinsin Sumatera Selatan H Hendri Zainuddin SAg SH bersyukur berkat mukjizat dan rahmat Allah SWT kontingen Sumsel finis naik menjadi peringkat 16 pada perolehan akhir medali PON XX 2021 yang baru saja berakhir di Papua.

“Ya kita peringkat 16. Sementara Sumbar dan DIY di peringkat 15 bersama. Baru PON kali ini ada yang namanya peringkat 15 bersama. Alhamdulillah dengan adanya peringkat 15 kembar ini kita naik peringkat. Ini mukjizat dan rahmat Allah SWT,” ungkap Hendri Zainuddin, Minggu (17/10).

Sumbar dan DIY menempati peringkat 15 bersama dengan perolehan 8 medali emas 12 perak 18 perunggu (total 38 medali).

Sementara Sumsel berada di peringkat setelahnya dengan perolehan medali 8 emas, 4 perak, dan 17 peringgu (total 29 medali).

“Alhamdulillahnya lagi atlet pelatih ofisial Sumsel sehat semua tidak ada cedera, tidak ada yang sakit terkena corona, maupun malaria,” kata Hendri yang juga Presiden Klub Sriwijaya FC.

Torehan ini jauh melebihi target yang dicanangkan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel, yang sebelumnya memasang target perbaikan peringkat. Prestasi Sumsel di PON Papua melebihi catatan prestasi di PON XIX 2016 di Jawa Barat (Jabar), yang mengumpulkan 31 medali, dan berada di posisi 21 diantara 34 provinsi di Indonesia. Sumsel memperoleh 6 emas, 11 perak, dan 14 perunggu.

“Alhamdulillah. Prestasi yang diukir atlet Sumsel melebihi target KONI Sumsel, yakni memperbaiki peringkat dan perolehan medali dari PON 2016 di Jawa Barat. Saat ini, Sumsel mendapat 8 medali emas,” kata Hendri yang mantan Senator DPD RI.

Prestasi ini, kata Hendri, terbilang baik karena PON Papua hanya memainkan 37 cabang olahraga (cabor). Biasanya, PON mempertandingkan 47 cabor. Di PON Papua ada 10 cabor yang tidak dipertandingkan, antara lain balap sepeda, bridge, dansa, gateball, golf, petanque, ski air, soft tenis, tenis meja, dan woodball.

“Kalau 10 cabor itu dimainkan potensi perolehan medali bisa bertambah, terutama medali emas di cabor balap sepeda dan ski air,” katanya.

Selain itu, pada PON Papua, dua atlet Sumsel dari cabor Atletik juga berhasil memecahkan rekor nasional. Pertama ada Rio Maholtra, atlet lari gawang 110 meter putra, dengan rekor 14,11 detik. Rio berhasil membalap rekor dari Eli Zakaria di PON 2004 dengan catatan waktu 14,11 detik.

Selanjutnya, Sri Mayasari yang berhasil memecahkan rekor di nomor 400 meter putri. Sri berhasil menjadi yang tercepat dengan catatan 53,32 detik. Pertandingan berlangsung di Stadion Atletik Mimika Sport Complex, Timika, Papua, Indonesia, Rabu (12/10/2021).

Sebelumnya, Sri berhasil meraih emas di cabor atletik lari 200 meter putri. Torehan waktu yang dicatatkan Sri juga mengantarnya menjadi pemecah rekor milik sprinter Emma Tahapary. Kala itu, Emma berhasil mencatatkan waktu 54,20 detik saat berkompetisi di ASEAN Games Filipina pada 1984.

Selain memecahkan rekor tersebut, Sri juga berhasil memecahkan rekornya sendiri yang ia catatkan pada PON XIX Jawa Barat 2016. Kala itu, Sri berhasil menorehkan catatan waktu 54,46 detik

“Alhamdulillah. Selain lampauan medali yang diperoleh, dua atlet Sumsel, Rio Maholtra dan Sri Mayasari berhasil memecahkan rekor nasional. Ini capaian dan prestasi yang sangat baik dan membuktikan jika pembinaan di cabor berjalan dengan baik,” pungkasnya. (ril)

LAINNYA