Palembang, Pelita Sumsel – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) kian gencar melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap pelayan publik. Kali ini, vaksinasi tersebut menyasar jajaran Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel. Termasuk juga vaksinasi bagi para guru dan tenaga pendidik. Diketahui, sedikitnya ada 1704 orang guru dan 240 orang tenaga pendidik mendapatkan suntikan vaksin covid-19 di Sumsel.
“Ini sebagai upaya kita untuk mempercepat agar aktivitas sekolah tatap muka bisa dilakukan. Keinginan agar sekolah tatap muka sering disampaikan oleh para guru, orangtua, maupun siswa itu sendiri,” kata Gubernur Sumsel H Herman Deru ketika meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi bagi Dinas Pendidikan Sumsel di RSUD Siti Fatimah Provinsi Sumsel, Rabu (17/3).
Vaksinasi tersebut, lanjutnya, tidak hanya dilakukan untuk para pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel dan guru yang berstatus PNS saja, melainkan juga untuk pegawai dan guru yang berstatus honorer.
“Vaksinasi ini tidak membedakan. Pegawai, staf, guru, tenaga pendidik baik PNS maupun honorer harus mendapatkan vaksinasi ini, namun tergantung ketersediaan vaksinnya. Yang jelas, vaksinasi ini dilakukan beberapa sesi,” paparnya.
Bahkan, dia mengatakan, vaksinasi ini juga nantinya akan dilakukan untuk para pengasuh pondok pesantren.
“Kedepan kita lanjutkan juga ke pengasuh ponpes. Kita prihatin sama santri yang terpaksa harus belajar dari rumah karena pandemi ini. Untuk kelompok lainnya, tentu kita akan sediakan juga,” terangnya.
Dengan vaksinasi tersebut, diharapkan dapat berdampak pada pulihnya lagi aktivitas belajar mengajar. Dimana Herman Deru sendiri menargetkan kegiatan belajar tatap muka di Sumsel dapat digelar sebelum petengahan tahun ini.
“Namun setelah vaksinasi ini, kita akan koordinasikan lagi dengan epidemiologi. Tentu kita harapkan, belajar tatap muka ini dapat dilakukan sebelum pertengahan tahun,” tegasnya.
Pantauan di lapangan, vaksinasi tersebut tidak hanya dilakukan bagi pegawai dan guru yang ada di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, namun juga para pegawai Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menerima vaksin tersebut.
Herman Deru menyebut, OJK juga menjadi prioritas diberikan vaksinasi mengingat peran OJK sebagai lembaga keuangan yang kerap berhubungan langsung dengan masyarakat.
“Apalagi minat masyarakat terhadap perbankan ini meningkat sehingga membutuhkan kecepatan layanan ekonomi. Tentunya OJK sebagai lembaga keuangan pengawas aktivitas keuangan harus juga diberikan vaksinasi karena mempunyai peran di depan dalam melayani masyarakat,” paparnya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel Riza Fahlevi mengemukakan, saat ini pihaknya tengah mengkaji untuk penerapan sekolah tatap muka bisa segera dilakukan. Dimana Dinas Pendidikan secara diskresi telah mengumpulkan data tentang protokol kesehatan.
“Artinya jika belajar tatap muka ini sudah disetujui, bisa langsung dijalankan. Tidak perlu lagi uji coba. Untuk itulah, vaksinasi ini kita lakukan agar guru bisa kembali beraktivitas kembali. Ini sesuai instruksi pak Gubernur,” kata Riza.
Kendati begitu, dia mengaku, belajar tatap muka tersebut saat ini telah dilakukan. Namun siswa yang datang tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar seperti biasa melainkan siswa yang datang ke sekolah hanya untuk mengumpulkan tugas dan berkonsultasi dengan guru.
“Upaya ini dilakukan untuk mengurangi kejenuhan siswa. Ada dua sesi yang saat ini dijalankan daring dan tatap muka. Bulan Juli 2021 ini mudah-mudahan bisa dijalankan seperti biasa. Yang terpenting sekarang protokol kesehatannya,” pungkasnya.