Palembang, Pelita Sumsel – Perkembangan teknologi yang kini menjadi primadona telah menggeser kebiasaan masyarakat. Apalagi pendemi virus corona yang telah membatasi aktivitas sosial. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi gerakan dakwah, terlebih yang konsen melalui media.
Demikian diungkapkan ketua DPRD Sumsel, Hj RA Anita Noeringhati SH MH saat menjadi pembicara dalam pembukaan workshop jurnalistik dan siber yang digelar Lakpesdam Sumsel di gedung PWNU Sumsel, Jumat (29/1).
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini bahwa NU harus kuat medianya,” kata Anita.
Kenapa harus kuat? sambung politisi Golkar ini, karena pertarungan digital ini sangat mempengaruhi publik, jika ruang digital diisi oleh kelompok yang radikal, anti Pancasila dan bahkan akan merubah landasan negara maka tidak baik untuk keutuhan NKRI.
“Siapa yang bisa mencounter ini? Ialah NU, organisasi Islam terbesar bahkan di dunia, dengan dakwahnya yang santun dan berkearifan local menjadi penyejuk bagi bangsa ini,” ungkapnya.
Masih menurut Anita, berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Jumlah pengguna internet di Indonesia meningkat menjadi 196,7 juta jiwa hingga kuartal II 2020 dan 60 persen lebih dari pengguna tersebut melalui smartphone.
“Sumsel yang merupakan basis NU harusnya membaca potensi ini, untuk ikut menyebarkan konten yang positif sebagai modal untuk menyebarkan syiar Aswaja serta menangkal berita hoaks yang banyak beredar di internet dan medsos,” ulasnya.
Ketua PWNU Sumsel, KH Amiruddin Nahrawi M.Pd.I menyambut baik respon positif ketua DPRD Sumsel. Menurut kiayi yang akrab disapa Cak Amir ini, sebagai ketua DPRD Sumsel perempuan pertama, Ibu Anita telah memberikan warna di legeslatif Sumsel.
“Selamat datanf di PWNU, kami melihat sepek terjang ibu yang sangat bagus di Sumsel ini. Kami doakan ibu bisa terus sukses dalam memimpin Sumsel ini,” harapnya.
Sementara itu, ketua Lakpesdam NU Sumsel Abdul Malik Syafei S.HI MH mengaku sebagai lembaga kajian dan pengembangan Lakpesdam NU fokus dalam gerakan dakwah digital sebagai kesiapan NU Sumsel dalam menghadapi tantangan zaman.
“Kami meilihat ini sebagai potensi, sehingga serius untuk menggarapnya sebagai kemandirian organisasi, selain juga wasilah dakwah An-Nahdhiyah,” pungkasnya.