Sekayu, Pelita Sumsel – Kerukunan antar umat beragama dan etnis serta zero konflik di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menjadi acuan banyak daerah dan berbagai pihak.
Bahkan, saat ini Bumi Serasan Sekate dibawah kepemimpinan Bupati Muba Dr H Dodi Reza Alex Noerdin akan segera implementasi Desa Sadar Kerukunan yang akan dirintis di Desa Suka Damai Kecamatan Tungkal Jaya dan bertahap nantinya akan diterapkan di setiap pedesaan di Muba.
Hal ini terungkap ketika Ketua dan Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumsel audiensi bersama Bupati Muba Dodi Reza di Ruang Rapat Bupati Muba, Kamis (21/1/2021).
Ketua FKUB Muba Drs Ahmad Yani Mm mengungkapkan, penduduk di Desa Suka Damai terdiri dari berbagai macam etnis dan masing-masing memeluk agama kepercayaan yang ada di Indonesia.
“Penduduk di Suka Damai ini lengkap dengan memeluk agama yang ada di Indonesia yakni Islam, Budha, Kristen, Protestan, dan Hindu. Alhamdulillah semuanya hidup damai dan rukun,” ungkapnya.
Dirinya juga menyampaikan, bahwa FKUB telah melakukan banyak program dalam rangka menjaga kerukunan antar umat beragama ini, salah satunya melakukan sosialisasi dan pembinaan ke setiap kecamatan dalam wilayah Kabupaten Muba secara bertahap.
“Hal yang utama kami mensosialisasikan tentang pembangunan rumah ibadah, karena selama ini sering menjadi sumber konflik. Namun alhamdullilah berkat koordinasi yang baik tidak sampai terjadi konflik. Selain itu juga kami turut membantu Pemkab Muba dalam memberikan penyuluhan tentang protokol kesehatan Covid-19,”bebernya.
Sementara itu Bupati Muba mengungkapkan peresmian Desa Sadar Kerukunan di Desa Suka Damai ini harus segera direalisasikan.
“Motivasinya, agar di setiap daerah itu harus akur dan berdampingan, karena menciptakan suasana yang rukun dan damai adalah masa depan kita semua,” ulasnya.
Dikatakan Dodi, untuk keperluan fasilitas atau operasional kepengurusan FKUB silahkan saja diajukan, nanti Pemkab Muba melalui Bagian Kesra akan siap bantu. Karena disini Bagian Kesra menampung seluruh kegiatan umat beragama, bukan hanya satu jenis agama saja.
“Silahkan beribadah menurut kepercayaan dan agama masing-masing. Muba Zero Konflik harus tetap kita jaga. Kalau ada perayaan agama selain agama islam kita akan bantu, kita anggarkan sesuai kebutuhan, terpenting semua umat antar agama tetap rukun hidup berdampingan,”pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama Bupati juga mengajak seluruh umat beragama melalui FKUB Muba secara serentak besok, Jumat 22 Januari 2021 untuk berdoa bersama, menggelar istighotsah di masing-masing daerah.
“Tujuan do’a bersama ini untuk mendoakan saudara-saudara kita yang terkena musibah dan mendo’akan kita Kabupaten Muba dijauhkan dari musibah dan marabahaya,”ucapnya.
Turut hadir pada audiensi tersebut, Kakan Kemenag Kabupaten Muba Drs H Subrata, Anggota FKUB Protestan Pdt Man Syukur Waruwu MTh, Anggota FKUB Hindu I Wayan Ariawan SPd, Anggota FKUB Khong Hu Cu DJhonny Aking, Anggota FKUB Katolik, Edi Prayitno. Dari Jajaran Pemkab Muba yaitu, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra H Yudi Herzandi MH, Kabid Kesbangpol Drs Firmantinus Kabag Kesra H Opi Pahlopi MAg, Kabag Umum Seprizal SE MSi dan Kabid Komunikasi Publik Dinkominfo, Yettria SKM MSi.