OKU Timur, Pelita Sumsel – Masa Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang OKU Timur menggelar aksi berdemontrasi di depan Gedung DPRD, aksi ini momentum peringatan HUT OKU Timur ke 17. Dalam aksi ini masa Mahasiswa HMI menilai Kepemimpinan Kholid-Feri selama periode 2016-2021 gagal dalam menjabat Bupati dan Wakil Bupati OKU Timur.
Mereka menilai selama kepemimpinan Kholid-Feri 5 tahun terakhir gagal dari semua sektor Pemerintahan, terutama pada sektor peningkatan IPM, yang hanya naik beberapa digit saja dan itu hanya data Piktif belaka. Dalam pembangunan juga kepemimpinan Kholid-Feri dinilai gagal dalam pembangunan infrastruktur.
“Seperti di Kecamatan Semendawai Timur ada jalan kabupaten sepanjang 7 kilo meter yang sama sekali belum tersentuh oleh pembangunan,” ujar Mulyono Ketum HMI OKU Timur. Senin (18/01/2021).
Begitu juga di bidang Pertanian lanjut Mulyono, dengan luas lahan yang begitu besar, di tahun 2019 ketika ada petani gagal panen Dinas Pertanian tidak melakukan pengawasan. Tidak hanya itu Mulyono juga menyebut, banyak penghargaan yang diterima OKU Timur yang hanya sebagai klaim, tapi sebagai masyarakat merasakan itu tidak ada.
“Pemerintah Kabupaten OKU Timur sangat tidak kreatif dalam membuat tagline HUT OKU Timur ke 17 saat ini dengan tagline Perkokoh kerukunan dalam kebergamaan, sebab sejak Pemekaran Kabupaten OKU Timur dengan kemajemukannya dan keberagaman Suku dan budaya hampir sama sekali tidak pernah terjadi konflik antar sesama,” katanya
Maka lanjut dia, tagline ini tidak tepat seharusnya mereka pemerintah kabupaten membuat tagline yang mendorong dan mengeforiakan semangat dukungan peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Pemerintah sudah seharusnya berpikir dalam menggencarkan Ekonomi kreatif, pendidikan bermutu pelayanan kesehatan yang berkualitas, peningkatan ekonomi kerakyatan, mereka itu yang memegang jabatan dan tugas mereka untuk berpikir,” katanya.
Masa Mahasiswa HMI ini juga memberikan raport merah kepada kepemimpinan Kholid-Feri yang secara umum dinilai gagal. Dirinya mencontohkan, Covid di OKU Timur dalam zona oren namun di wanti-wanti seperti zona merah, Kepala Dinas pendidikan beberapa kali menyampaikan sekolah untuk segera tatap muka namun ada penyampaian ditunda kembali, dirinya menilai kebijakan tersebut tidak jelas alias ngaur tidak ada landasan.
“Kita perlu pemimpin yang memiliki landasan yang menyejahterakan rakyat secara merata, Untuk Bupati dan Wakil Bupati yang baru ini kami berharap dan merangkul seluruh elemen agar bersatu untuk membangun OKU Timur ke lebih baik, masyarakat nya sejahtera,” ujarnya.
Sementara itu Bupati OKU Timur Kholid Mawardi saat menerima raport merah pemberian dari perwakilan mahasiswa yang melakukan aksi, dirinya menyampaikan agar mahasiwa yang akan menyampaikan tuntutan maupun aspirasi datang ke Kantor Bupati OKU Timur. “Pintu kantor saya selalu terbuka, silahkan datang kesana,” ungkapnya. (fah)