Gambar_Langit

Warga Kritisi Rehab Jembatan Embacang Kelekar Diduga Asal Poles

waktu baca 2 menit
Selasa, 29 Des 2020 21:29 0 133 Admin Pelita

Muara Enim, Pelita Sumsel – Proyek Rehab Jembatan yang disebut-sebut menggunakan Anggaran Pendapatan Bumi Daerah (APBD) Kabupaten Muara Enim melalui Dinas PUPR Muara Enim, diduga pengerjaanya maupun hasilnya dari pelaksana proyek tersebut asal-asalan.

Pasalnya, awal rehab pembangunan jembatan itu kaki penyanggah jembatan masijh memakai yang lama dan tidak diganti yang baru.

Selain itu proyek rehab jembatan tersebut, tidak terlihat papan proyek namun disebut-sebut dari kegiatan Dinas PUPR Kabupaten Muara Enim Tahun 2020 ini.

Salah satu aktivis Dapil 3 bernama Marsidi (43), kepada Pelita Sumsel mengungkapkan keberadaan proyek rehap jembatan di Desa Embacang Kelekar Kecamatan Kelekar Kabupaten Muara Enim kami nilai tidak jelas dan tidak sama sekali teransparan kepada Publik.

“Kita lihat saja dilapangan tidak ditemukan papan proyek dan tiang prnyangga jembatan masih yang lama dipakai dan itu bisa saja berbahaya bagi warga. Harus jelas pada publik terkait apapun aktipitas proyek menggunakan anggaran dari mana agar selaku aktivis maupun warga puas atas hasil proyek tersebut,” ungkap Marsidi.

Dikatakannya, pihak pelaksana proyek juga sulit dihubungi apalagi kegiatan proyek tersebut tidak terlihat papan proyek.

“Sangat diragukan pembangunan rehap jembatan ini dan patut dipertnyakan serta patut mendapat pemeriksaan karena diduga pekerjaannya asal poles yang penting cantik warna cat tanpa memperhatikan tahannya jembatan itu,” cetus Marsidi pada Pelita Sumsel, Selasa (29/12).

Hal senada juga dikatakan Sai’in (35), warga Zona Gelumbang Kabupaten Muara Enim bahwa ia menyatakan rehab jembatan tersebut sepertinya bernilai ratusan juta meskipun tanpa papan proyek namun mirisnya pekerjaannya diduga asal poles dan yang lebih kita kuatirkan tiang penyangga jembatan tidak diganti dan masih yang lama.

“Sepintas memang cantik jembatan ini karena didominan oleh warna cat  namun perlu diketahui hampir rata-rata rehab jembatan tersebut masih menggunakan bahan atau material yang lama,” cetus Sai’in.

Pantauan Pelita Sumsel di lokasi rehab jembatan tersebut, kini terlihat telah dilintasi aktivitas masyarakat yang melintasi jembatan itu serta pihak pelaksana sulit dihubungi dan hanya mendapatkan informasi bahwa kontraktor rehab jembatan Desa Embacang Kelekar berasal dari Kota Prabumulih yang bernama Hengki. (NVJ)

LAINNYA