Gambar_Langit Gambar_Langit

Petakan Kasus Covid-19 di Pilkada Serentak 2020

waktu baca 2 menit
Jumat, 16 Okt 2020 23:56 0 126 Admin Pelita

Palembang, Pelita Sumsel – – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumatera Selatan dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19  dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di tujuh Kabupaten Sumsel mengusulkan agar dilakukan pemetaan kasus.

“Dalam pemetaan kasus itu dilakukan mulai dari unit terkecil seperti di tingkat rukun tetangga (RT) atau Desa. Tujuannya agar semua yang ditracing dilakukan swab pada orang sekitar,” ungkap Ketua IDI Sumsel, Rizal Sanif, Jumat (16/10/2020).

Rizal menilai, memang tidak semua peserta maupun penyelenggara di lakukan swab, tapi setidaknya yang berdekatan dengan orang yang terdampak COVID-19 wajib di swab. Hal itu agar pada saat masyarakat dan penyelenggara mencoblos akan lebih aman dari penularan COVID-19.

“Itu yang kami harapkan, agar betul-betul dilakukan pemetaan terkecil supaya lebih menjamin keamanan yang lebih tinggi,” ujarnya.

Terjadi cluster baru itu, ia menurut Rizal, jika tidak dilakukan proses 3M dan 3T dengan baik. Karena tidak mungkin KPU yang bisa mengawasi, tapi yang wajib mengawasi itu adalah yang ada di lokasi seperti Kelurahan, Desa atau RT.

“Inilah yang dimanfaatkan, karena di situ ada Babinsa, kepolisian, bidan atau perawat yang bekerja di daerah tersebut. Manfaatkanlah mereka itu supaya bisa mengawasi protokol kesehatan dengan baik,” katanya.

“Yang pentingkan protokol kesehatan itu ada pengawasan, kalau tidak ada yang mengawasi bagaimana berlangsung dengan baik,” tambah Rizal.

Rizal menjelaskan, yang paling krusial terjadinya penularan COVID-19 ketika di adakan penggerombolan masa, seperti
pada saat kampanye, pencoblosan suara dan penghitungan suara.

“Itu yang harus diatur, karena banyak orang datang, dan disitulah letak yang paling krusial penyebaran COVID-19, kalau tidak dilakukan Prokes dengan baik,” jelasnya.

Apabila ini terus dilaksanakan, maka kemungkin terjadi penyebaran COVID-19 sangat besar. Agar tidak terjadi penyebaran, protokol kesehatan dilakukan dengan benar. “Artinya harus ada yang memonitor dan ada yang bertanggung jawab penuh terhadap pengawasan itu, itu yang penting,” terang Rizal

Laporan : Firwanto M Isa

LAINNYA