OKU, Pelita Sumsel – Upaya pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (Pemkab OKU) dalam memberantas buta aksara di bumi sebimbing sekundang berbuah manis, Keberhasilan pemkab OKU dibawah pimpinan Bupati OKU Drs H Kuryana Aziz ini “diganjar”Anugerah Aksara Pratama dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Penghargaan bergengsi tingkat nasional ini dianugrahkan kepada Bupati OKU Drs H Kuryana Aziz dalam acara Puncak Perayaan dan Penganugerahan Hari Aksara Internasional (HAI) ke 54 Tingkat Nasional Tahun 2020 yang digelar secara Virtual di ruang induk rumah dinas Bupati OKU.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan OKU H Teddy Meilwansyah SSTP MM, Kabid pembinaan PAUD dan PNF Ahmad Azhar S.STP dan Kabid Pembinaan SMP M Darojatun SE ME. “Pemberantasan aksara itu adalah kewajiban bagi setiap daerah, dan Alhamdulillah kita (OKU) setiap tahunnya kita anggarkan untuk pemberantasan buta aksara ini,” kata Bupati OKU Drs H Kuryana Aziz dibincangi usai kegiatan peanugrahan.
Dikatakan Kuryana, pemberantasan buta Aksara di OKU ini sudah dilakukan sejak tahun 2011, namu sejak beberapa tahun terakhir yakni dari tahun 2018 hingga saat ini angka penurunan buta aksara ini sangat signifikan. “Saat ini di OKU tinggal 0,7 persen lagi,” ungkapnya.
Kedepan lanjut Kuryana pemberantasan buta aksara ini akan ditingkatkan, “kalau mau zero atau mencapai angka nol mungkin sulit, namun kenapa tidak saat ini saja tinggal 0,7 persen lagi, jika semua pihak mau bekerja keras mungkin saja bisa Zero,” tandasnya.
Sementara itu Kadisdik OKU, H Teddy Meilwansyah SSTP MM mengatakan penghargaan ini diberikan dalam rangka peringatan hari buta aksara internosionl tahun 2020, OKU mendapapatkan penghargaan dibidang keaksaraan, OKU menjadi satu-satunya kabupaten di Indonesia yang mendapat penghargaan anugerah Aksara Pratama, “penghargaan ini ada tingkatannya yakni Pratama dan Mady, untuk pratama kita kabupaten satu-satunya yang dapat Seindonesia, artinya kita dianggap mampu dalam memberantas buta aksara di OKU,” Kata Teddy.
Pemerintah dalam hal ini Kemendikbud lanjut Teddy melihat data statistic di Kabupaten/ Kota seindonesia, salah satunya OKU. Pada tahun 2018 menurut Teddy Buta aksara di OKU mencapai angka 1,67 persen namun pada tahun 2019 angka ini turun drastic menadi 0,7 persen. “nah ini kita dianggap mampu. Pemerintah daerah kita dalam hal ini pak Bupati Drs H Kuryana Aziz memiliki komitmen, concern dan political will melalui Dinas Pendidikam OKU untuk menekan angka ini, mudah-mudahan tahun yang akan datang OKU terbebas dari buta aksara, ” harapnya. (And)