Gambar_Langit

Ketua DPC FERARI Palembang Tanggapi Pemberitaan Pelaku Fedofilia

waktu baca 2 menit
Sabtu, 15 Agu 2020 18:31 0 147 Admin Pelita

 

*Pelaku dan Korban Bisa Disembuhkan, Asal Yang Bersangkutan Benar-Benar Ingin Sembuh

Palembang, Pelita Sumsel –

Ramainya pemberitaan tentang adanya prilaku asusila sesama jenis, khususnya bertarget anak dibawah umur, yang dilakukan seorang pengajar, berdampak buruk bagi perkembangan anak kedepannya, baik itu dilingkungan sosial maupun kepribadian dirinya sehari-hari, Sabtu (15/08/2020).

“Pelaku fedofile, yang mengincar anak-anak ini sangat berbahaya dan bisa menghancurkan masa depan, khususnya korbannya, yang rata-rata dibawah umur. Sang anak juga akan berprilaku sama, jika menginjak dewasa nanti,” ujar Ketua DPD FERARI, Suwito Winoto melalui Ketua DPC FERARI Palembang, Adv Joni YAP, didampingi Adv Romziah dan Adv Novrizal Effendi, saat disambangi di kantornya, Jalan Irigasi, Kelurahan Lorok Pakjo Palembang.

Adv Joni YAP menjelaskan, penyakit seperti ini biasanya baik korban maupun pelakunya, pernah mengalami kejadian serupa. Namun, penyakit seperti ini bisa segera ditangani, dengan bantuan pengobatan dokter ahli psikiater dan psikologi, serta siraman rohani.

“Tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya, jika bersungguh-sungguh ingin berubah. Namun, yang paling utama di niatan hati dulu, apakah ingin berubah atau tidak. Selain itu, bantuan psikologi maupun psikiater sangat membantu, ditambah dengan penanaman ilmu agama,” tukasnya.

Dikatakan Joni, prilaku yang tidak seharusnya dilakukan ini, terlebih lagi bagi profesi sebagai pengajar memang tidak patut dicontoh. Namun, dengan adanya kejadian ini, dapat meningkatkan kewaspadaan kita bersama dalam mengawasi anak-anak yang menjadi penerus bangsa Republik Indonesia ini.

“Peran serta orang tua sangatlah penting, dibantu dengan pengawasan bermasyarakat. Kita semua berkewajiban melindungi anak-anak dari ancaman penyakit pedofile ini. Dengan saling mendukung dan mengawasi tumbuh kembang sikap dan prilaku anak, baik di rumah, bermasyarakat dan di sekolah, dapat menjadi perhatian bersama,” tukas Joni YAP. (sel)

LAINNYA