Gambar_Langit

Cegah Radikalisme Utamakan Kearifan Lokal dan Peran Keluarga

waktu baca 3 menit
Rabu, 29 Jul 2020 15:32 0 153 Redaktur Romadon

 

Palembang, Pelita Sumsel – Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda mengajak para pelajar dan pemuda agar bersama mencegah aksi radikalisme dan terorisme serta menjaga daerah Pallembang kebih nyaman dan damai.
Hal itu dikemukakan Wawako Palembang, Fitrianti Agustinda saat pembukaan Lomba Video Pendek dan diskusi film dengan tema Kita Indonesia, Rabu (29/7).

Lomba Video dan Diskusi Film
Bidang Pemuda dan Pendidikan
FKPT Sumatera Selatan digelar di hotel Beston, menghadirkan pembicara Syamsul Chairil Anwar, mewakili Direktur Pencegahan BNPT Pusat.

Wawako menjelaskan, agar para pemuda bisa mempertahankan kondisi kondusif saat ini.

“Kita sama sama mencegah agar kota Palembang damai dalam mencegah radikalisme jangan sampai kita terikut arus,” ujar Fitri.

Ia mengingatkan, pentingnya
menjaga persatuan dan kesatuan. Fitri mengingatkan agar pemuda menyiapkan diri untuk menjadi pemimpin masa depan.

“Jika kami nantinya cuma melihat dan mendengar apa yang dilakukan pemuda yang nantinya bakal jadi pemimpin bangsa,” ujarnya

Fitri mengingatkan, bahwa siapa kita? Kita adalah Indonesia! Ideologi Pancasila, dan NKRI harga mati.
Direktur pencegahan BNPT Pusat yang diwakili oleh Muhammad Chairil Anwar, menyampaikan, bagaimana semua potensi agar mampu mampu mewarnai bangsa ini dengan penuh kedamaian. Melalui kegiatan ini BNPT memberikan informasi terkait bahayanya paham kelompok radikalisme. Para pelajar untuk bangkit dnegan cara menyadari hal hal yang mengingkari paham anti Pancasila.

Terorisme adalah tindakan luar biasa yang mengancam HAM dan hak dasar hak ingin nyaman dan hak untuk hidup.
Terorisme tidak ada hubungan atau kaitan dnegan agama tertentu . Terorisme adalah persoalan bersama bangsa. Semua agama tidak ada mengajarkan tentang konsep radikalisme.

Chairil menjelaskan, di tengah bencana non alam berupa virus covid, anak anak dari kalangan generasi muda harus waspada jangan terjerumus pada faham radikalisme tersebut.

Di tengah pandemi, aktivitas banyak di rumah. Oleh karena itu pemuda mampu menciptakan tontonan yang menarik. Dua variabel antara pemuda pelajar dan paham radikalisme. Dengan dua point penting itu mengajak pencegahan dan membentenginya.

Dengan aktivitas yang makin tinggi, pemuda diwajibkan menciptakan tontonan yang jadi tuntunan.
Melalui kegiatan ini para pemuda pelajar untuk menjaga menolak Narasi dan paham paham yang bertentangan dengan Pancasila. Dengan melakukan bersama, maka kita yakin kedamaian Indonesia kita rasakan bersama.

Pada bagian lain Ketua FKPT Sumsel, Dr Periansyah menjelaskan sangat penting untuk memanfaatkan nilai nilai kearifan lokal dan peran keluarga dalam mencegah terorisme.
Lomba video dnegan tema Kita Indonesia telah dimulai sejak April 2020. hasil lomba video wajib diunggah ke kanal Youtube.

“Kita berharap pelajar membuat video pendek dengan tema kita Indonesia selanjutnya digelar diskusi film yang dimotori oleh artis,” katanya

Dengan kearifan lokal, merupakan ujang tombak selain faktor keluarga . Oleh karena itu harus meningkatkan potensi kearifan lokal, hasil penelitian keaktifan lokal menurun meninggalnya kearifan lokal perekat Bhinneka tunggal ika.
Mengingat Sumsel adalah zero konflik, menjadi point penting agar potensi radikalisme cepat turun. Di tengah covid-19 ini, sangat memungkinkan ritme penggunaan media sosial makin tinggi dan sangat memungkinkan terjadi penyebaran aksi radikalisme. (Yf)

LAINNYA