Palembang, Pelita Sumsel – Demi mengenang dan mereview kiprah Almarhum Taufiq Kiemas yang wafat 7 tahun silam, Komunitas Tekad Intelektual Muda Sriwijaya (Tkiemas.id) mengelar webinar dan doa bersama untuk Dr. (Hc) Taufiq Kiemas”. Selasa (15/7/2020) Malam di Palembang.
Inisiator dan Ketua Tkiemas.id, Prendi Alhafiz menyampaikan webinar dan doa bersama ini sangat penting untuk mereview kembali peran dan pemikiran Taufiq dalam lintasan zaman dan sumbangsihnya terhadap Indonesia dan NKRI .
“Dimana semasa hidup nya beliau menjadi icon kebhinekaan, Mampu bergaul dengan semua kelompok dan diterima semua kalangan. Sebagai pemuda kita harus mewarisi semangat tersebut,” ujarnya.
Prendi berharap kedepan akan lebih banyak lagi kegiatan serupa oleh komunitas-komunitas lain untuk menggali ide dan langkah beliau
Prendi juga mendorong perlu adanya sebuah bangunan monumental baik itu jalan atau apapun bentuknya yang bisa dijadikan alat pengingat bahwa dari Sumatera Selatan pernah ada Tokoh Nasional bernama Taufiq Kiemas.
“Keinginan ini tentu akan bisa diwujudkan dalam waktu cukup lama dan itu tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dorongan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penting sekali kedepan kegiatan-kegiatan seperti ini akan dilaksanakan secara rutin dalam skala yang lebih besar,” paparnya
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa setelah webinar dan do’a bersama ini dalam waktu dekat Tkiemas.id akan melakukan bakti sosial yaitu berbagi sembako kepada masyarakat.
“Setelah acara malam ini InsyaAllah kami Tkiemas.id akan mengadakan bakti sosial berupa pembagian sembako secar langsung kepada masyarakat, kegiatan ini dilaksanakan pada malam hari tanggal 20 Juli 2020 menyasar para pemulung dan Abang becak yang tidur dibecaknya,” ujar Wapres.
Adapun Narasumber Webinar adalah Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Selatan yang sekaligus keponakan Taufiq Kiemas, Ketua PA GMNI Sumatera Ir. Istiwan Impas, Akademisi Dr. Zakaria Wahab
Ketua PA GMNI, Ir. Istiwan Impas menjelaskan ada 3 hal yang paling beliau ingat tentang sosok Taufiq Kiemas yaitu Sangat perhatian pada pendidikan, sayang kepada yang lebih muda, dan menghormati serta berbakti kepada yang lebih tua.
“Pernah suatu ketika saat orang tua beliau sakit, Pak Taufiq Kiemas itu sehari bisa 3 sampai 4 kali bolak balik ke Rumah sakit. Selain itu setiap kali bertemu dengan orang yang lebih tua beliau sujud tangan, yah benar-benar sujud sebagaimana yang lebih muda sujud kepada yang lebih tua tanpa memperhatikan status sosial,” kenang dia
Dikatankan Istiwan, sosok Taufiq Kiemas juga sangat memperhatikan pendidikan dan sayang kepada yang lebih muda
“Banyak anak-anak muda baik itu asal Sumatera selatan atau bukan, dan tanpa membedakan asal yang beliau bantu biaya pendidikannya Tanpa sungkan,” katanya.
Hal yang sama diungkapkan, Akademisi Unsri sekaligus Junior Taufiq Kiemas di Organisasi Dr. Zakaria Wahab senada dengan Ir. Istiwan menambahkan bahwa Taufiq Kiemas memang sangat memperhatikan pendidikan dan sayang kepada anak-anak muda.
“Hal ini dialami oleh beliau sendiri, banyak mendapatkan bantuan baik moril maupun materi oleh Taufiq Kiemas dalam menempuh pendidikan,”tuturnya..
Maka menurutnya kalau berbicara tentang kiprah almarhum tidak bisa diselesaikan dalam satu atau dua jam.
“Kak Taufiq Kiemas itu banyak membantu kami adek-adeknya diorganisasi dalam menempuh pendidikan. Tidak hanya itu beliau juga sering mengingatkan kami untuk berhati besar dan menjadi pemaaf alias tidak mudah merajuk dalam berorganisasi. Sebagai aktivis Nasionalis kami selalu diingatkan harus menjalin hubungan baik dengan semua organisasi apapun latar belakangnya,” jelasnya
Sementara itu, Wakil ketua DPRD Provinsi Sumatera selatan Giri Ramanda Kiemas menyambut baik dan memberikan apresiasi atas dilaksanakannya webinar dalam rangka mengenang 7 Tahun wafatnya Taufiq Kiemas.
“Bahwa secara emosional sangat dekat dengan Taufiq Kiemas, karena selain keponakan langsung dari Ketua MPR RI periode 2009-2014 tersebut saya juga adalah junior Almarhum di Organisasi GMNI,” kata Ketua DPD PDI P Sumsel ini
Suksesnya Acara Webinar ini sehingga menjadi lebih hidup dan santai tidak lepas juga dari peran moderator Fatkurrohman, Sos atau lebih dikenal dengan nama Bung FK. (Yfr)