Gambar_Langit Gambar_Langit

KSD : Parpol Tidak Akan Bertaruh Dalam Menentukan Dukungan

waktu baca 2 menit
Rabu, 17 Jun 2020 20:25 0 99 Admin Pelita

OKU Timur, Pelita Sumsel – Figur dan keberhasilan H Herman Deru SH MM dan HM Kholid MD dalam membangun OKU Timur sejak pemekaran menjadi salah satu tolak ukur Partai Politik dalam memberikan dukungan terhadap Pasangan Cabup dan Cawabup H Lanosin ST dan HM Adi Nugraha Purna Yudha SH.

Hal itu diungkapkan ketua DPW partai Gerindra Sumsel Kartika Sandra Desi SH ketika dikonfirmasi wartawan Rabu (17/6/2020).

Selain figur kedua tokoh OKU Timur tersebut, menurut Ketua DPW Partai Gerindra yang akrab disapa Cici ini, partai politik juga terlebih dahulu akan melihat kriteria masing-masing Bacalon seperti persentase kemenangan, disukai masyarakat dan visi misi yang sama serta komitmen pasangan calon.

“Jadi tidak ada istilah “borong” partai. Saya rasa kriteria partai dalam memberikan dukungan hampir sama. Namun bagaimana mekanisme masing-masing partai dalam penjaringan sebelum memberikan dukungan tentunya berbeda-beda,” ungkapnya.

Seperti Partai Gerindra kata dia, sebelum memberikan dukungan dan rekomendasi Bacalon mana yang akan didukung, terlebih dahulu akan dilakukan penjaringan dengan wawancara yang kemudian dilanjutkan dengan rapat dengan tim penjaringan yang sebelumnya sudah meminta pertimbangan dengan DPC, PAC, Ranting dan kader untuk mengetahui siapa bacalon yang akan diusung dalam Pilkada suatu daerah.

“Dan notulen rapat kita lengkap. Tentunya kita tidak sembarangan dalam memberikan dukungan terhadap bacalon,” katanya.

Kemudian lanjut Cici, setelah disetujui hingga tingkat DPW, maka berkas akan diajukan ke DPP. Setelah ditingkat pusat mereka tidak serta-merta mengeluarkan rekomendasi melainkan terlebih dahulu melakukan komunikasi dan survey terlebih dahulu yang bahkan kapan dan mekanisme surveynya tidak diketahui oleh DPW maupun DPC.

“Setelah fix baru DPP mengeluarkan surat rekomendasi,” katanya.

Sebenarnya lanjut dia, tidak ada istilah “borong” partai dalam Pilkada karena partai tidak sembarangan dan tidak mau mendukung calon yang memiliki potensi gagal dalam Pilkada. Memang terkadang, beberapa partai menjadi acuan untuk partai lain. Terlebih partai yang mendukung calon yang berpotensi memenangkan pilkada.

“Partai politik tidak akan mau bertaruh memberikan dukungan kepada calon yang memiliki elektabilitas rendah,” katanya. (ril/yfr)

LAINNYA