Jelang New Normal, Prioritaskan Lenyapkan Covid-19 di Indonesia

waktu baca 2 menit
Selasa, 26 Mei 2020 14:37 0 166 Admin Pelita

Jakarta, Pelita Sumsel – Cara-cara virus Corona menyerang manusia sangat berbeda dalam memilah memilih pasien.

Corona tidak pandang bulu, semua strata telah jadi korbannya sebelum New Normal atau mem biasakan hidup dengan Corona.

Didalam peperangan ini atau dimasa PSBB semboyannya : siapa cepat, siapa yang dapat. Jika apabila Covid-19 yang lebih cepat merasuk keseluruh tubuh manusia, maka kita akan kalah dan akan hancur.

“Untuk itulah, agar supaya bisa memenangkan peperangan melawan Covid-19 diperlukan pilihan dan perencanaan yang matang yang sangat membutuhkan kekompakan dan kebersamaan didalam membasminya oleh seluruh elemen warga masyarakat.!Didalam satu komando utuh oleh dibawah kepemimpinan Panglima Tertinggi Republik Indonesia,” ungkap Dimyati Natakusumah anggota DPR dari Dapil Banten di Jakarta selasa (26/5/2020).

Dijelaskan, setelah perencanaan yang matang sampai hingga dengan pasca pandeminya. Katanya, negara di manapun akan sangat tergantung pada anggaran negara yang cukup. Asalkan dengan dikelola lewat prinsip effesien dan effektif.

Diantaranya, untuk membiayai kebutuhan sosialisasi, sandang, pangan dan vitamin serta insetif petugasnya.

“Termasuk, biaya untuk rapid test, Swab serta karantina. Dan untuk membeli peralatan atau pengobatannya sampe ke penguburannya berikut pengamanannya meski biayanya tidak murah,”jelasnya.

Apabila masih ada saja para pihak yang menolak dengan alasan ekonomi. Katanya, alasan tersebut tidak ada artinya jika kemajuan pertumbuhan ekonomi dan manusianya yang ada dimuka bumi ini, musnah secara perlahan lahan, dan binasa karena terjangkit Covid-19.

Untuk itu, ujarnya lagi, prioritas saat ini adalah bagaimana Covid-19 segera lenyap dan binasa dalam waktu yang cepat dan tepat sesuai dengan protokol kesehatan.

“Dengan segera mencari vaksin/obat nya, untuk bisa melawan ganasnya Covid-19. Semoga Indonesia unggul dalam peperangan melawan Covid-19 ini,” kata Dimyati. (oce)

LAINNYA