Palembang, Pelita Sumsel – Dema POSPERA (Posko Perjuangan Rakyat) SUMSEL mengadakan Pendidikan dan Pelatihan lanjutan yang dilaksanakan di sekertariat POSPERA SUMSEL di Jl. Bidar, Lorok Pakjo, Kec. Ilir Bar. I, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30126.
Pendidikan dan pelatihan ini bertema Terbinanya Mahasiswa Kompetitip Kritis dan Visioner di Era 4.0. dalam kesempatan ini juga diisi oleh beberapa tokoh senior aktivis 98 diantaranya Emi Lasari S.E anggota DPRD Banjar Baru Kalsel dan juga menjabat sebagai Ketua DPD Pospera Kalimantan Selatan, Minggu (15/03).
Ketua Dema Pospera Dasri Nurhamidi, mengatakan bahwa pelatihan ini adalah pelatihan lanjutan yang sebelumnya juga sudah dilaksanakan.
“Pelatihan ini diikuti oleh anggota yang sudah pernah mengikuti diklat tingkat satu Dema Pospera,” ujar Dasri Nurhamidi.
Sementara itu Pengurus DPP Pospera Indonesia Musyafaur Rahman yang juga sebagai Komisaris Damri Indonesia dengan materi Agitasi Propaganda, mengungkapkan suatu cara atau alat mendorong atau ajakan orang untuk melakukan suatu gerakan.
“Agitasi Prapoganda baik atau buruk tergantung dari individu itu sendiri atau organisasi itu dalamnya. Orang akan yakin dengan tujuan kita apabila kita sendiri percaya dengan apa yang kita tujukan, akan tetapi apabila kita sendiri tidak yakin dengan tujuan kita apalagi orang lain. Kita harus mampu meyakinkan orang lain intinya,”ungkap Musyafaur Rahman.
Lanjut pemateri selanjutnya, Emi Lasari S.E anggota DPRD Banjar Baru Kalsel dan juga menjabat sebagai Ketua DPD Pospera Kalimantan Selatan dalam materinya mengatakan bahwa Perempuan dalam Politik Praktis Kebanyakan masyarakat meragukan kemampuan perempuan untuk menjadi pemimpin.
“Sejatinya seorang perempuan mempunyai kelebihan mengatur Ruang Domestik dan Ruang Publik dengan baik, untuk menjadi seorang pemimpin kita harus mampu mengerti penderitaan rakyat dan memiliki motivasi berbuat banyak hal yang bermanfaat untuk rakyat”, kata Emi Lasari S.E.
Disambung materi terakhir oleh Tumpal Simare Mare Ketua DPD Pospera Sumatera Selatan tentang Logika Formal Dan Dialektika. Bahwa Sebagai Mahasiswa yang Berada di Era 4.0 ini haruslah memiliki Kecakapan dalam Berpikir, Kritis dan Kompetitif. Mahasiswa harus dituntut dapat melihat sebuah masalah – masalah yang berkembang di masyarakat dengan komplek tidak dengan praduga dalam berpikir.
“Artiannya mahasiswa itu sendiri dapat menganalisa dan menjabarkan bagaimana permasalahan sebenarnya berkembang, bukan sekedar jatuh dari pikiran orang lain tutupnya. (Fad)