Palembang, Pelita Sumsel – Dinas Pariwisata Kota Palembang sukses menyenggarakan event bertajuk Panggung Seni Taman Ampera (PSTA) yang berlokasi di bawah Jembatan bersejarah di Kota Palembang yakni Jembatan Ampera Palembang, sabtu (7/3/2020)
Kepala Dinas Pariwisata Palembang Isnaini Madani menjelaskan bahwa PSTA ini merupakan bagian dari konsep One Stop Destination On Tourism yang digagas oleh Pemerintah Kota Palembang untuk meningkatkan pariwisata di Kota Palembang ini, dengan rute berawal dari depan pasar cinde atau pedestrian dan berakhir di Kampung Mural.
“Sengaja kita memang belum melakukan pembukaan secara resmi karena event ini masih uji coba, alhamdulillah di luar dugaan walaupun uji coba pertama masyarakat sudah ramai menonton dan alhamdulillah sukses, ” terangnya.
Kesuksesan uji coba ini dikatakannya, berkat kolaborasi dan sinergitas antara Seniman, Budayawan, OPD terkait di Palembang dan didukung oleh Dewan Kesenian Palembang (DKP) dan mudah – mudahan malam minggu seterusnya sampai 26 september 2020 nanti akan lebih meriah dan sukses lagi dari sekarang.
“Harapan kami, rekan – rekan seniman untuk dapat memanfaatkan PSTA ini menjadi panggung kita bersama, panggung untuk mengasah keahlian kita,” jelasnya.
Sementara itu Ketua DKP Iqbal Rudianto atau yang akrab disapa Didit mengatakan dengan ada PSTA, jembatan bersejarah di Kota Palembang yakni Jembatan Ampera bisa menjadi daya tarik atau magnet baru untuk warga berwisata di malam minggu, karena selain berkunjung di tempat bersejarah dan menyaksikan keindahan sungai Musi dimalam hari warga bisa menikmati suguhan seni dari insan seni dan penggiat seni di Kota Palembang.
“Kami sangat yakin dengan potensi yang ada, Event ini bakal menjadi barometer terbaru untuk para seniman kota Palembang dan tentunya penikmat seni di kota Palembang,” jelasnya.
Meski ini dalam tahap uji coba, dikatakan Didit ternyata sudah ratusan orang yang menonton, dan malam ini pihaknya bersama Dispar Palembang juga menampilkan berbagai tangkai seni dan talent – talent yang banyak.Dengan adanya event ini, DKP berharap agar seluruh seniman dan penggiat seni di Palembang bisa berkolaborasi bersama menuangkan gagasan, ide dan karyanya diruang seni seperti di Panggung Seni Taman Ampera ini.
“Kita akan menggelar PSTA ini sampai 26 september mendatang setiap malam minggu, kalau ada yang kawan – kawan yang mau tampil atau perfoam untuk mengisi acara tersebut bisa mendaftar langsung di sekretariat DKP kawasan Museum Sultan Mahmud Badaruddin,” terangnya.
Sementara itu Duet penyanyi cilik dari sanggar Srijayanasa asal Palembang Alillah Najwa dan Aura Syifa merasa bahagia bisa tampil dalam event tersebut dan mereka berterimakasih sudah mengundang mereka untuk tampil di Panggung Seni Taman Ampera.Dan sedikit bocoran Duet cilik cantik ini pada oktober mendatang akan berangkat ke Jepang khusus membawa lagu khas Palembang.
“Dengan adanya PSTA ini, kami harap bisa mengajak atau membangkitkan semangat anak – anak seusia kami bernyanyi lagi, follow IG kami ya di @Alilah Najwa dan @Aura Syifa dan bisa juga lihat performa kami di youtube dan website kami di alamat yang sama,”terangnya.
Apresiasi juga disampaikan oleh D’ Cantik penari cilik dari Sanggar Mei Mei setelah memukau penonton dengan Tari Kreasi Rempak Nusantara dan Tari Ye Ye yang di koregrafikan oleh Said dari Komite Tari DKP dan pimpinan sanggar Mei Mei Danila Mareti SE.
“Keinginan kami, kota Palembang ini terus ada pentas tari untuk menyalurkan hobi dan bakat khusus untuk anak – anak seusia kami, ” ujar tim D’ Cantik yang kesemua berusia 10 tahun ini.
Danila juga mengatakan mudah – mudahan acara semacam ini terus di adakan dan ditingkatkan bukan hanya di bawah jembatan Ampera mungkin di tempat – tempat bersejarah lain seperti museum dan anak – anak di tingkat sekolah dasar juga dilibatkan karena dari merekalah kita bisa meneruskan pelestarian budaya Palembang
Sementara itu, M Hatta Imron atau yang biasa disapa Atak dari Komunitas Pengamen Jalanan (KPJ) Palembang juga memberikan apresiasi atas berlangsungnya acara dibawah Ampera ini lagi dan kegiatan ini bisa membangkitkan kembali semangat kawan – kawan KPJ yang lain untuk lebih berkarya di Palembang.Dan dirinya juga sangat berharap dari DKP bisa memberikan ruang buat seniman seperti KPJ yang ada di jalanan.
“Inginnya kami bisa rekaman dan ada semacam penganugerahan tertentu bahwa kami memang bener – bener berkesenian, bukan hanya sekedar mencari uang di jalan, dan orang – orang tidak memandang kami sebelah mata,” ungkap Atak. (Don)