Palembang, Pelita Sumsel – Gubernur Sumsel H.Herman Deru selalu tak kehabisan cara membuat acara-acara yang kerap dihadirinya menjadi lebih semarak. Tak terkecuali pada pembukaan Festival Buah dan Pertanian Unggulan III yang digelar Himpunan Alumni IPB Sumsel, di halaman Griya Agung Sabtu (11/1) pagi.
Di sela sambutannya HD mendadak menantang dua jendral masing-masing Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan dan Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs Priyo Widyanto untuk menghabiskan durian hasil kebunnya dengan ukuran yang sangat besar. Tantangan mendadak HD itu tak urung membuat para tamu yang hadir tersenyum geli.
” Jadi kebetulan nian, kemarin itu Duren (durian) taneman Ibu Feby ini ado yang masak. Dari semalem aku makan duren itu la kuguyuri tapi idak abis-abis. Nah sengajo kubawak kesini, kutantang nian duo jendral itu untuk ngabeske . Hebat nian kalo wong duo itu biso ngabiskenyo,” ujar HD terkekeh diikuti tawa tamu undangan lainnya.
Menurut HD, kegiatan ini sangat positif dan patut ditiru para alumni dari universitas lainnya. Karena produktivitas pangan di Sumsel sudah tak perlu diragukan lagi sehingga sangat membutuhkan pemasaran yang gencar.
Menurut HD kekayaan hasil pertanian Sumsel sangat luar biasa. Salah satunya duku komering dan durian. Hanya saja sayangnya durian Sumsel belum sepopuler duku komering yang sudah go internasional.
Melalui kegiatan semacam inilah HD berharao para pejabat ikut memasarkan durian ini menjadi durian Sumsel yang terkenal. Karena sebenarnya durian di Sumsel sangat banyak jenisnya ada yang isinya merah bahkan berwarba warni atau juga yang memang tumbuh sendiri tanpa ditanam (disebut durian hutan).
” Produktivitas tanpa marketing yang jelas gak akan ada gunanya. Makanya saya dukung sekali ini karena selaras dengan yang Sumsel butuhkan. Inilah cara kita membantu petani, bukan semata tentang cara kit meningkatkan produktivitas tapi bagaimana cara memasarkan yang baik. Marketingnya sangat penting,” tegas HD.
Makanya agar aspek pertanian ini dapat menjadi icon mulai dari lingkungan keluarga, pada ajang Festival Buah itu HD sengaja mengenalkan dan menyajikan durian hasil kebunnya sendiri. Dengan harapan apa yang dicontohkannya ini dapat diikuti masyarakat. Kata HD siapa lagi yang dapat diandalkan petani untuk menjadi marketing buah-buah ini kalau bukan masyarakat Sumsel sendiri.
” Bukan untuk Saya (Gubernur), tapi ini untuk petani. Agar spirit petani kita tetap terjaga. Makanya setelah ini Saya minta Unsri dan universitas atau lembaga lain yang ada kaitan dengan pertanian tergerak juga melakukan hal serupa. Ayo kita libatkan Guru Besar dan tenaga-tenaga ahli pertanian,” ujarnya.
Di tempat yang sama Ketua Panitia Festival Buah dan Pertanian Unggulan III Reymar Yousandi S.Hut mengatakan kegiatan kali ini diikuti sekitR 184 stand yang terdiri dari UMKM, dinas, Pemkab Kab/kota se Sumsel serta universitas dan SMA. Juga peserta dari luar yakni Biotrop Bogor dan Alumni IPB.
Digelar mulai 10-12 Januari, festival ini tak hanya diisi dengan pameran aneka buah dan hasil pertanian unggulan di Sumsel tapi juga, MoU dengan pemprov serta talkshow dan temu bisnis. Bahkan yang selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat adalah kegiatan makan durian sepuasnya cukup bayar Rp50.000.
“Target kita minimal 1.000 pengunjung dengan minimal Rp700 juta. Kita optimis karena kemarin saja saat belum buka transaksi sudah lumayan banyak. Tahun depan kita rencananya akan menyiapka satu stan khusus tanaman langka. Kita ingin sangat mendukung sekali karena kita tahu ada beberapa jenis buah dan hasil pertanian yang sangat potensial dikembangkan di Sumsel,” jelas Reymar.
Sementara itu ratusan masyarakat yang memang sudah menantikan moment makan durian sepuasnya hanya dengan membayar Rp50.000 tak menyia-nyiakan kesempatan langsung menyerbu tenda yang sudah disiapkan panitia.
Selain datang bersama rekan, dan kolega tak sedikit juga pengunjung yang datang membawa serta keluarganya untuk makan durian bersama.