Gambar_Langit Gambar_Langit

Badko HMI Sumbagsel Gelar Seminar Ketahanan Informasi

waktu baca 3 menit
Senin, 21 Okt 2019 09:32 0 102 Admin Pelita

Palembang, Pelita Sumsel – Badan Koordinasi (BADKO) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumbagsel mengelar Seminar Ketahanan Informasi, dalam rangka “Merawat Ketahanan Informasi Dalam Menyongsong Pilkada Serentak 2020 di Sumsel Yang Aman dan Damai” di Kota Palembang Pada 20 Oktober 2019, di Hotel Duta Palembang,

Seminar Ketahanan Informasi, yang mengambil tema “Merawat Ketahanan Informasi Dalam Menyongsong Pilkada Serentak 2020 di Sumsel Yang Aman dan Damai”, menghadirkan pembicara Kombes Pol Drs. Abdul Latief MS (Kabid TI Polda Sumsel), Hendri Daya Putra (Komisioner KPU Prov. Sumsel), Febri (Dinas Kominfo Kota Palembang),dan Ahmad Latif Ansori (Gubernur Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya/Unsri), dengan Moderator Kurnia Ardani (Mahasiswa Unsri Indralaya), dihadiri Bambang Irawan (Ketua HMI Sumbagsel), Andi Leo (Presma PGRI Palembang) dan serta diikuti sekitar 200 orang dari HMI Sumbagsel dan BEM UIN, Muhammadiyah, PGRI dan Unsri Palembang

Ketua Umum Badko HMI Sumbagsel, Bambang Irawan menjelaskan tujuan dari seminar ini untuk meningkatkan ketahanan informasi di Sumsel, dalam artian bahwa bagaimana cara stakeholder dalam hal ini Polda Sumsel, sebagai salah satu narasumber, bisa memberikan cara mengantisipasi atau menangkal isu-isu hukum terkait penyebaran informasi khususnya di wilayah Sumsel.

“Tahun 2020 nanti di Sumsel ada 7 wilayah Kabupaten yang akan menyelenggarakan Pilkada serentak, mendasar hal itu, kita ingin mengetahui peran Polri dalam hal ini mengantisipasi untuk mencegah hal-hal yang bersifat ujaran kebencian dan lain sebagainya,” jelas Bambang.

Kabid TI Polda Sumsel, Kombes Pol Drs. Abdul Latief mengatakan bahwa dalam upaya untuk merawat ketahanan informasi harus bisa mengetahui dan memilah apakah informasi yang kita terima itu benar atau tidak.

“Penyebaran informasi yang tidak benar atau yang sering kita dengar dengan berita hoax dapat diancam dengan 6 Tahun kurungan penjara. Pelaku penyebaran berita hoax dapat kita ketahui, karena informasi tersebut meninggalkan jejak digital.

Lebih lanjut ia mengatakan Infrastruktur politik di Indonesia mempunyai sistem politik yang jelas dan telah diatur oleh Undang – Undang.

“Kita mengharapkan kepada para pemuda dapat bersama – sama memerangi berita hoax, dalam upaya untuk menyukseskan pelaksanaan penyelenggaraan Pilkada Serentak Tahun 2020 di Sumsel,” ucapnya

Dijelaskan, Polda Sumsel memiliki Aplikasi untuk merekam jejak digital, serta membaca data – data berita hoax yang berkembang di Media Sosial (Medsos).

“Mejelang Pilkada Serentak Tahun 2020 kita mengharapkan agar para mahasiswa di Sumsel dapat berperan aktif dalam turut serta untuk membangun Pilkada yang bersih,” paparnya

Sementara itu, Komisioner KPU Prov. Sumsel, Hendri Daya Putra mengatakan dalam menyongsong Pilkada Serentak Tahun 2020 di Sumsel yang aman dan damai, dibutuhkan kemudahan untuk mengakses informasi Pemilu melalui media soal.

“Pengertian dari informasi Pemilu, yakni semua informasi yang dihasilkan dari semua tahapan Pemilu yang akuntabel dan dapat dipertanggung jawabkan.

Jika para mahasiswa, lanjut dia, ingin mendapatkan sebuah informasi yang berkaitan dengan informasi Pemilu silahkan datang ke TPID yang ada di masing – masing Kab/Kota.

“Dalam informasi Pemilu ada juga informasi yang tidak boleh disebar luaskan atau informasi yang dirasakan, seperti data – data yang dianggap rahasia oleh KPU. Menghapkan kepada para mahasiswa untuk menjadi pemilih yang cerdas, serta tidak mudah terpengaruh dengan adanya berita – berita hoax yang berkembang,” pungkasnya

Sebagai Informasih Seminar Ketahanan informasi, dalam rangka “Merawat ketahanan informasi dalam menyongsong Pilkada Serentak 2020 di Sumsel yang aman dan damai”, bertujuan guna memberikan pemahaman kepada para kader HMI Palembang tentang bahayanya penyebaran berita hoax dan gerakan radikalisme, terutama menjelang Pilkada Serentak Tahun 2020 di Sumsel. (yf)

LAINNYA