Palembang, Pelita Sumsel – Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan hingga kini mencapai 2.591 hektare. Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan, Ansori, mengatakan sejak awal tahun sampai September 2019 ini lebih dari dua ribu hektare lahan terbakar.
“Kebakaran lahan di Sumatera Selatan ini tersebar di kabupaten dan kota. Paling luas lahan terbakar berada di Kabupaten Musi Banyuasin dengan lahan terbakar seribuan hektare,” katanya Selasa (10/9/2019).
Menurutnya, besarnya luasan lahan yang terbakar di Sumatera Selatan ini diakibatkan sulitnya akses menuju lokasi kebakaran. Karena itu, kata dia, tim satuan petugas (satgas) kebakaran hutan dan lahan darat pun tidak mampu memadamkan dan hanya mengandalkan water bombing.
“Untuk total helikopter yang diturunkan untuk melakukan water bombing yakni sebanyak 6 unit heli,” ujarnya
Ia menambahkan, untuk hotspot (titik panas) di Provinsi Sumatera Selatan, berdasarkan data Lembaga Antariksa dan Penerbangan (Lapan) tercatat mencapai 2.998 titik yang tersebar di 17 kabupaten dan kota. Dia menyebut, jumlah titik panas itu merupakan data yang terkumpul sejak awal Januari hingga September 2019.
“Sampai September ini, jumlah titik panas di Sumatera Selatan sudah tercatat 2.998 titik. Kalau September ini saja tercatat 1.123 titik, sementara tahun lalu di bulan yang sama hanya mencapai 673 titik,” tambahnya.
Dari jumlah itu, lanjut Ansori, sebaran titik panas terbanyak berada di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Yang mana, lanjut dia, titik panas di wilayah tetsebut tercatat mencapai 889 titik.
“Tren peningkatan jumlah titik api diprediksi akan terus bertambah seiring puncak musim kemarau yang masih berlangsung hingga Oktober mendatang,” tutupnya