Palembang, Pelita Sumsel – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Palembang, Sabtu (27/8) malam ini menerima kedatangan 447 jamaah haji Kloter 1 asal OKU Timur dan Palembang. Pesawat Saudi Airlines dengan nomor penerbangan SV5702 yang membawa jamaah Kloter 1 mendarat di Bandara Sultan Mahmud Badarudin (SMB) II Palembang pukul 23.20 WIB.
Ketua PPIH Debarkasi Palembang HM. Alfajri Zabidi menjelaskan, saat berangkat ke Tanah Suci, jamaah Kloter 1 berjumlah 448 orang. Namun ada satu jamaah yang meninggal di Arab Saudi dan dua jamaah sakit sehingga harus menjalani perawatan dan belum bisa kembali ke Tanah Air.
“Jamaah yang meninggal dari Kloter 1 adalah Kaminem Matahir Asir (58) asal OKU Timur. Almarhumah meninggal pada 8 Agustus lalu di Mekkah. Sedangkan jamaah yang masih harus dirawat di Arab Saudi adalah Sariyah Mukadi dan M. Nasrudin dari OKU Timur. Namun jamaah yang datang 447 karena ada dua jamaah yang ikut bergabung, yaitu Hanapi Harom dari kloter 18 dan Sarmiati Katiran dari kloter 4,” jelas Fajri.
Fajri menambahkan, hingga saat ini jamaah Debarkasi Palembang yang meninggal dunia di Arab Saudi berjumlah delapan orang. Mereka adalah Hasan Husin (kloter 17), Maisaro Akib (kloter 17), Badri Anang (kloter 15), Bandi Rustandi (kloter 11), Kaminem Matahir Asir (kloter 1), Muhammad Jumli (kloter 8), Syaifullah Muhammad Thohir (kloter 12), dan Lasmijo Karyo (kloter 17).
“Musim haji tahun ini, kita memberangkatkan 8.509 jamaah, dengan rincian Sumsel 7.166 jamaah, Babel 1.248, dan 95 petugas kloter. Delapan di antaranya sudah berpulang ke rahmatullah. Mudah-mudahan tidak bertambah lagi,” tutur Fajri.
Humas PPIH Debarkasi Palembang H. Saefudin menambahkan, terkait proses pemulangan jamaah, saat tiba di bandara mereka akan menjalani proses pemeriksaan kesehatan melalui Therma Scanner selama sekitar dua jam baru meluncur ke asrama haji. Di gedung serbaguna asrama haji, mereka akan mengikuti sejumlah proses penerimaan seperti laporan resmi petugas kloter kepada Ketua PPIH Debarkasi Palembang, pembagian paspor jamaah, dan pembagian air zam-zam sebanyak 5 liter per jamaah.
“Khusus untuk jamaah haji yang berasal dari selain Kota Palembang, pengambilan air zam-zam dan tas bagasi dikoordinir panitia daerah masing-masing kabupaten/kota. Nama jamaah, rombongan, dan regu akan dicek dengan teliti agar tidak terjadi kekeliruan dalam pengambilan tas bagasi,” tegas Saefudin. (ril)