Palembang, Pelita Sumsel – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru memberikan apresiasi atas capaian pertumbuhan perekonomian Sumatera Selatan triwulan 1 tahun 2019 tumbuh tinggi sebesar 5,68%. Angka ini merupakan tertinggi di Sumatera bahkan termasuk tinggi di Indonesia.
“Itu merupakan data resmi yang dikeluarkan oleh BI. Kita meminta ini terus dijaga terutama kalangan pengusaha, masyarakat, pemerintah dan BI sendiri,” demikian diungkapkan Gubernur pada saat membuka seminar Diseminasi Kebijakan Moneter semester satu tahun 2019. Dengan topik “Penguatan Industri Manufaktur dalam kerangka Peningkatan Daya Saing perekon Menuju Indonesia sebagai Negara Maju tahun 2045” yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia perwakilan Sumsel, di Ballroom hotel Arista Pelmbang, Sebin (5/8).
Dikatakan Herman Deru seminar ini diharapkan dapat menghasilkan kebijakan yang menjadi tolak ukur kemajuan pembangunan di Sumsel dengan tetap menjaga stabilitas politik, ekonomi dan keamanan wilayah Sumsel agar tetap kondisif.
“Kalangan pejabat juga saya harapkan jangan asal memberikan steatmen. Karena jika tidak benar, ini juga dapat memicu tidak stabilnya wilayah,” harap Gubernur.
Dia mengapresiasi kerja yang telah dilakukan BI perwakilan Sumsel yang terus bekerja dengan semua pihak. Terutama dalam melakukan intervensi nilai tukar rupiah terhadap dollar. Sehingga inflasi di Sumsel tetap terjaga dengan baik. Sekarang ini lanjut Gubernur kemiskinan di Sumsel 13 persen. Angka tersebut akan ditargetkan turun minimal 1 persen setiap tahunnya.
“Saya mendapatkan laporan dari BPS saat ini telah terjadi tren penurunan kemiskinan di Sumsel. Kita targetkan setiap tahunnya turun 1 persen,” tenadsnya.
Sementara itu Kepala BI Perwakilan Sumsel, Yunita Resmi Sari dalam laporannya menyebutkan laju pertumbuhan ekonomi Sumsel pada semester 1 tahun 2019 masih bertumpu pada sumber daya alam (SDA) yakni getah karet, batubara dan cpo.
“Kinerja perekonomian Sumatera Selatan 5,8 tersebut berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat pada level 5,07%. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan juga lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Regional Sumatera sebesar 4,55% (yoy),” ungkapnya.
Yunita Resmi Sari juga menyebut Inflasi Sumatera Selatan triwulan I 2019 berada pada level yang rendah yaitu sebesar 1,66% (yoy) dan berada dalam kisaran target inflasi nasional tahun 2019 yaitu sebesar 3,5±1% (yoy). Realisasi inflasi ini lebih rendah dibandingkan realisasi inflasi triwulan sebelumnya yang tercatat 2,74% (yoy). Angka tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi inflasi nasional triwulan I 2019 yang sebesar 2,48% (yoy), dan tercatat sama dengan realisasi inflasi regional Sumatera triwulan I 2019 yang sebesar 1,67% (yoy).
“Stabilitas keuangan daerah di Sumatera Selatan cukup baik dan terjaga, yang tercermin dari indikator stabilitas keuangan daerah Sumatera Selatan, baik rumah tangga maupun korporasi,” pungkasnya (Rill/Ron)