Gambar_Langit

Kegiatan MPLS Makan Korban, SMA Taruna Bisa Kena Beri Sanksi Berat

waktu baca 2 menit
Rabu, 17 Jul 2019 20:20 0 105 Admin Pelita

Palembang, Pelita Sumsel -Terkait korban MPLS yang terjadi di sekolah SMA Taruna Indonesia, Dinas Pendidikan Sumsel memanggil pihak Sekolah untuk menjelaskan kejadian tersebut di Ruang Rapat Diknas Provinsi Sumsel, Rabu (17/7/2019).

Usai rapat Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel Widodo mengungkapkan bahwa pihaknya mendapatkan gambaran lebih utuh terkait kronologis masalah terkait kegiatan MPLS dan untuk mendalaminya. Posisi sekolah saat ini, pihaknya telah menurunkan tim seperti Diknas dan unsur terkait lainnya.

“Kita memberikan kesempatan khususnya kurikulum yang memuat konten kekerasan agar dihapuskan, ” ujarnya

Lebih lanjut dia menjelaskan, kalau dilihat dari persentasenya memang banyak latihan fisik. Karena targetnya lulusannya masuk Secaba. “Ini bagian penting apakah masih penting kegiatan fisik. Melatih fisik tidak boleh ada ada kekerasan, ” tegasnya.

Kendati sudah bertemu pihak dokter, Widodo menjelaskan, pihaknya belum bisa membuat keterangan lebih lanjut. “Dari keterangan hasil keterangan dokter, ada organ tubuh yang tidak berfungsi seperti ginjal, jantung dan pankreas, ” bebernya.

Lebih lanjut Widodo menegaskan, pihaknya akan melakukan evaluasi sekolah Taruna Indonesia.

“Jika program fisik, itu bisa di restrukturisasi, Itu yang paling ringan. Tapi kalau kekerasan fisiknya terstruktur, maka di tutup saja. Itu sanksi terberat,” ucapnya.

Widodo menuturkan, minggu ini pihaknya akan menerbitkan SK terkait masalah di SMA Taruna Indonesia. “Kita sudah ada timnya. Satu minggu akan ada keputusannya, ” pungkasnya.

Untuk diketahui, Delwyn Berli Juliandro (14) meninggal di RS Myria, Palembang. Korban disebut sempat kejang-kejang dan pingsan saat mengikuti rangkaian kegiatan MPLS, Jumat (12/7/2019) malam.

Melihat kondisi korban kejang, panitia pun langsung membawa korban ke RS Myria. Korban dilaporkan meninggal pada Sabtu (13/7/2019) sekitar pukul 04.00 WIB.

Ibu kandung korban, Berce (41) yang tak terima langsung melaporkan kejadian ini ke Polresta Palembang. Dalam laporan itu, Berce melihat banyak luka lebam di tubuh korban. (yf)

LAINNYA