KAYUAGUNG, Pelita Sumsel – Sebanyak 121 orang penggiat anti narkoba yang tersebar di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), mendapat sertifikat dan PIN tanda mengikuti Bimbingan Teknis oleh Dua Jenderal dari BNN Pusat dan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Bimtek yang dilaksanakan selama dua hari berturut-turut, Rabu-Kamis (20-21/2/2019) di Hotel Dinesti II Jalan Lintas Timur (Jalintim) Kayuagung, fokus dengan berbagai materi terkait pencegahan pengguna narkoba yang berdasarkan hasil pemetaan sementara Kabupaten OKI, rangking ke 3 dari 65 Kabupaten dan kota rawan dan rentan penyalahguna narkoba.
Badan Narkoba Nasional (BNN) RI melalui Deputi Pemberdayaan masyarakat, Direktur peran serta masyarakat Brigjen Pol Drs M Jupri MM didampingi Kepala BNNP Sumsel Brigjen Pol Drs Jon Turman Penjaitan mengatakan, peran serta dari peserta bimbingan teknis inilah yang menambah tenaga dalam pencegahan terhadap peredaran narkoba.
Dijelaskannya, untuk dilingkungan pemerintah dengan peserta 40 orang terdiri dari, Babinsa Bhabinkamtibmad, Kades, instansi terkait. Untuk dilingkungan masyarakat juga ada 40 orang peserta terdiri dari perangkat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, PKK, Pemuda, mantan residen, LSM, dan Wartawan.
“Sebagai pelengkap bimtek ini juga dilibatkan dilingkungan pendidikan di tempat terpisah di Hotel Dinesti 1 juga pesertanya sebanyak 40 orang terdiri dari, guru BK, guru kesiswaan, SMP, SMA, SMK, perguruan tinggi,” jelas Brigjen Pol Jupri pada wartawan.
Sebagai wujud, peserta bimtek penggiat anti narkoba bidang pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran narkoba (P4GN), diharapkan Jenderal Pol Jupri agar bisa memberikan kesadaran bagi pengguna maupun pengedar narkoba.
“Kalau sudah mendapatkan sertifikat dan PIN ini anda berarti sudah menjadi salah satu bagian dari penggiat untuk menindak peredaran narkoba,” tutur Brigjen Pol Jupri seraya menyebutkan dari jumlah peserta sebanyak 120 orang ada satu peserta yang menjadi perhatian dari BNN akan diupayakan juga mendapat PIN dan sertifikat karena dianggap ikut peran serta aktif dalam bimtek.
Terpisah Kalapas Kelas III Kayuagung Mahdi Hasibuan SH didampingi Kepala Bidang Kesehatan Dedi SH mengharapkan, giat seperti ini harus terus ditingkatkan. Mengingat betapa pentingnya pencegahan narkoba dilingkungan masyarakat.
“Kita berharap masyarakat jangan menjadi korban narkoba. Apalagi para pemuda dan pelajar,” harap Mahdi yang menyebutkan di lembaganya sekarang ini paling banyak kasus narkoba dan alhamdulillah semuanya kondisi badan sehat karena mereka putus mengkonsumsi narkoba. (Salihin)