Gambar_Langit

Warga OKUT Sendiri Kesulitan Nikmati Duku Komering

waktu baca 2 menit
Selasa, 29 Jan 2019 18:09 0 155 Redaktur Pelita Sumsel

Pelita Sumsel, Martapura – Musim buah duku awal tahun 2019 membuat warga Martapura, Kabupaten OKU Timur kebingungan karena tidak bisa menikmati duku Komering. Kendati duku Komering merupakan buah andalan yang paling dicari, namun duku Komering sangat sulit dijumpai di pedagang OKU Timur.

Fenomena ini bukan hal baru lagi, seperti tahun-tahun sebelumnya memang duku Komering kebanyakan di jual di pulau jawa dan hanya sedikit yang di jual di wilayah Martapura. Akibatnya warga yang tidak memiliki kebun duku namun tinggal di Daerah notabene penghasil duku Komering maka akan sulit untuk menikmati manisnya rasa buah duku Komering.

Justru buah duku yang dijual di pasar Martapura bukan berasal dari pesisir Komering. Melainkan dari kabupaten lain mulai dari OKU Selatan, OKU, hingga Muaraenim dan Lahat. Sedangkan untuk duku Komering langsung dibawa pembeli dari kebun ke pulau Jawa dan tidak dijual di pasar Martapura.

“Kalau mencari duku Komering saat ini susah. Karena buah duku yang ada dibeli langsung dibawa ke seberang (pulau Jawa) mungkin ada juga sebagian yang dibawa ke Palembang buah duku dari daerah rasuan Kecamatan Madang Suku II dan sekitarnya. Namun sebagian dibawa ke Pulau Jawa,” ungkap Rijal Warga Pulau Negara Selasa (29/1).

Menurut Rijal, saat ini duku Komering memang belum sepenuhnya dipanen karena belum masak dan masih sedikit getir karena memang belum masak sepenuhnya. Namun sebagian petani sudah menjualnya karena harga saat ini cukup stabil dan menggiurkan.

Harga duku Komering di bawah batang atau di kebun saat ini mencapai Rp. 8-9 ribu per kilogram. Sedangkan untuk harga jual dipulau Jawa dia mengaku tidak mengetahui karena harganya bervariasi. Sementara untuk harga duku dipasar Martapura kata dia berkisar antara Rp. 10-12 ribu per kilogram.

“Ada beberapa yang menjual duku Komering. Namun itu bukan duku dari panen langsung melainkan dari mengambil yang sudah terjatuh di tanah. Biasanya yang diatas batang sudah menjadi milik tengkulak yang akan membawa ke pulau Jawa,” katanya.

Sementara Ikbal salah satu penjual duku di jalan lintas mengaku duku yang dijualnya berasal dari daerah OKU Selatan. Dirinya mengaku tidak mendapatkan duku Komering karena sebagian besar sudah dibeli oleh tengkulak dari pulau Jawa.

“Tadi saya dapat satu karung 20 Kilogram. Namun sudah dibeli orang. Kalau yang dijual ini semuanya duku dari OKU Selatan,” katanya. (fah).

Redaktur Pelita Sumsel

Media Informasi Terkini Sumatera Selatan

LAINNYA