Palembang, Pelita Sumsel – Lembaga Survei Stratak Indonesia menyatakan hasil survei mereka untuk pilpres 2019 di Provinsi Sumatera Selatan pada Bulan Januari 2019 menempatkan Jokowi-Ma’ruf Amin tertinggal sedikit oleh pasangan Prabowo-Sandi. Oktarina Soebardjo, direktur Stratakindo menyatakan selisih kedua pasangan calon terpaut 4,1 persen, bisa dikatakan posisinya sama kuat, karena berada dalam arsir margin of error. “Kondisi ini menunjukan adanya peningkatan elektabilitas yang pesat dari pasangan Jokowi-Ma’ruf dan terjadi degradasi luar biasa dari pasangan Prabowo-Sandi. Beberapa isu selama ini diyakini melemahkan Jokowi telah terjawab dan mampu dicerna responden sehingga banyak dari kelompok swing voters yang hinggap di paslon nomor 01,” ujarnya kepada media di Kota Palembang, Selasa (8/1).
Oktarina menyatakan, rencana pembelian karet rakyat oleh presiden juga memberi kontribusi pada menurunnya suara Prabowo. Walau mereka yang mengaku stakeholder karet masih menunggu realisasi janji tersebut namun rencana pembelian itu diakui merupakan solusi yang tepat. Diakui Oktarina, undecided voters atau pemilih yang belum memutuskan, bisa dibilang masih tinggi dan ternyata kebanyakan dari mereka adalah stakeholder karet yang menunggu realisasi. “Kami menduga solusi atas kesulitan petani karet akan memberi pengaruh atas kemenangan atau kekalahan petahana di Sumsel,” ujarnya.
Oktarina juga menyampaikan, publik Sumsel mengaku puas dengan kinerja Jokowi-Jk selama empat tahun lebih memimpin negara ini. Mereka mengakui, melihat dan merasakan adanya pembangunan. Program kerakyaan Jokowi seperti Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Program Keluarga Harapan juga diakui sangat bermanfaat dan minta diteruskan. Namun Oktarina juga menyinggung buruknya kondisi jalan di beberapa daerah, hal mana menyebabkan responden menunggu aksi perbaikan dari pemerintah setempat.
Secara keseluruhan, dengan melihat hasil survei Bulan Januari 2019 ini, Oktarina menyatakan ada peluang Jokowi-Ma’ruf memenangkan kontestasi. Selain ada tren penurunan tajam elektabilitas Prabowo, saat yang sama ada peningkatan pesat elektabilitas Jokowi. Oktarina menyimpulkan, paslon yang bekerja di darat, dalam pengertian bekerja menggerakkan jaringan pemenangan sampai di TPS, dinilai akan mampu memenangkan kontes. Menurutnya, dicek dari survei, jaringan yang dinilai resoponden sudah bekerja dan ada pemasangan atribut di wilayahnya adalah jaringan Jokowi-Ma’ruf. “Bahkan responden yang mengaku pernah didatangi timses, relawan atau simpatisan Jokowi jauh lebih banyak daripada yang didatangi timses, relawan atau simpatisan Prabowo,” pungkasnya. (yf)