Palembang, Pelita Sumsel – Kampanye hitam yang mengancam nasib buruh sawit di Indonesia menuai respon dari Apindo Sumsel. Tidak ingin berlarut dengan kondisi tersebut, Koalisi Serikat Buruh dan Apindo Sumsel menyurati Presiden RI Joko Widodo untuk menyampaikan aspirasi mereka dengan tagar perjuangan #sawitadalahkita.
“Kami menolak dan mengutuk aksi-aksi yang melakukan kampanye hitam atas sawit. Karena tidak sesuai fakta, tidak adil, dan sangat diskriminatif,” ujar Ketua DPP Apindo Sumsel, Sumarjono Saragih.
Dikatakan, kampanye hitam tersebut secara nyata telah mengancam nasib 17,5 juta buruh sawit Indonesia. Harga turun, sawit ditolak di pasar global, tanki minyak sawit penuh dan melimpah. Aktifitas pekerjaan panen dan perawatan sudah dikurangi bahkan berhenti.
“Bila tidak ada solusi segera maka buruh terancam PHK dan bisa meningkatkan kriminalitas dan kerawanan sosial di sentra-sentra sawit,” tuturnya.
Selain itu, pihaknya meminta dan mendesak Pemerintah menindak kelompok NGO, LSM Lokal dan Global yang melakukan aktifitas yang melanggar hukum dan dan memutarbalikkan fakta sebenarnya.
“Pemerintah harus lebih aktif melakukan pengawasan, pembinaan dan penindakan sehingga semua pelaku kebun sawit patuh dan taat dengan hukum ketenagakerjaan Indonesia,” jelasnya.
Ia mendesak, dan mendukung segala upaya dan kebijakan yang bisa menaikkan harga segera. Peningkatan konsumsi dalam negeri program B20 dan mengurangi atau menghilangkan pungutan ekspor diharapkan dapat menjadi solusi.
“Kami berharap aspirasi ini bisa didengar oleh pak Presiden untuk kemudian ditindaklanjuti,” pungkasnya.(MDA)