Berdasarkan data terbaru dari Internasional Federation Sport Climbing (IFSC), lima atlet Indonesia yang masuk dalam 22 elit panjat tebing dunia, yakni Jaelolo Aspar (peringkat 10); Sabri (peringkat 12); Muhammad Hinayah (peringkat 14); Septian Wibowo Siburian Pangeran (peringkat 21) dan Leonardo Veddriq (peringkat 22).
Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Sumsel Beni Hernedi mengatakan pihaknya memang harus menjaga prestasi yang ditorehkan M Hinayah tersebut agar tetap berada dalam jajaran atlet elit top dunia panjat dinding.
“Namun untuk menjaga performa agar Hinayah bisa berada di level tersebut, kita butuh kerjasama yang lebih solid. Karena Hinayah ini bukan saja milik Muba atau milik Sumsel, melainkan sudah milik Indonesia,” ungkapnya.
Beni yang juga Wakil Bupati Muba ini meneruskan, FPTI Sumsel akan berusaha keras agar atlet-atlet Panjat Dinding bisa meniru apa yang sudah diperbuat Hinayah untuk Indonesia.
“FPTI Sumsel akan terus mencari jalan keluar, agar Hinayah terus bisa berkompetisi di level dunia. Tapi, kami juga tetap memantau dan memaksimalkan atlet-atlet sumsel lainnya, agar sama seperti Hinayah,” ujarnya.
Sekretaris Umum FPTI Sumsel, Rusman Affandi menuturkan, diharapkan dengan keikutsertaan M Hinayah pada setiap even, justru akan lebih menumbuhkan kepercayaan dirinya dijajaran elit dunia.
“Semua kejuaraan itu sendiri nantinya akan menjadi eksistensi Hinayah dalam persiapan ke Olimpiade Tokyo. Kalau untuk Sumsel sendiri, diharapkan lebih memotivasi pemanjat sumsel lainnya dalam persiapan PON 2020,” tuturnya.
Sementara, Bupati Muba, Dodi Reza Alex menerangkan, Pemkab Muba akan berusaha menjamin masa depan Hinayah yang saat ini masih mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.
“Ke depan tentu harus dipikirkan masa depan Hinayah ini, jadi tidak hanya fokus dengan reward saat ini saja tapi bagaimana bisa menjamin masa depan Hinayah ke depan. Kami dari Pemkab Muba akan memprioritaskan Hinayah untuk bisa menjadi ASN di lingkungan Pemkab Muba,” terangnya.
Dodi melanjutkan, saat ini Pemkab Muba bersama stakeholder sudah mulai fokus mempersiapkan Hinayah berjuang untuk berkompetisi di ajang Olimpiade 2020 nanti. “Muba telah melahirkan atlet berkualitas seperti Hinayah, nah tugas ke depan kita harus mempersiapkan Hinayah untuk bersaing di ajang Olimpiade 2020,” kata Dodi.
Hinayah sendiri akan mengikuti sejumlah seri kejuaraan dunia Panjat Dinding, mulai akhir September ini. Mulai dari The International Climbing Elite Tournament, Anshun – China, 21-22 September 2018; The International Climbing Elite Tournament, Wanyiasan – China) 13-14 Oktober 2018. Berikutnya, IFSC World Cup Series, Wujiang – China, 20-21 Oktober2018; IFSC World Cup Series, Xiamen – China, 27-28 Oktober 2018.
Selanjutnya, Asia Championship, Kurayosi – Japan, 7-11 November 2018; International Climbing Series-China Open, Guangzhou – China, 16-18 November 2018 dan terakhir The International Climbing Elite Tournament, Leye – China, 24-25 November.