Reporter : Faldy”fly”lonardo.
Palembang, Pelita Sumsel – Organisasi Kepemudaan se Kota Palembang, menggelar silaturahmi sekaligus menyatakan sikap mengawal Asian Games di Palembang agar bersih dalam segala unsur politik, bertempat di di Rumah Tamu, Jalan Kampus Palembang, Rabu (29/8)
Koordinator Kepemudaan Kota Palembang, Momon Wahyudi mengatakan sejumlah organisasi kepemudaan di kota Palembang telah sepakat bahwa, pelaksanaan Asian Games yang berlangsung hingga 2 September nanti untuk tidak dimanfaatkan demi kepentingan politik.
“Dalam rangka menjaga kondusifitas selama berlangsungnya Asian Game di Palembang, kita sebagai warga negara yang baik menghimbau dan mengajak semua lapisan masyarkat untuk turut mensukseskan Asian Games dan sebagai tuan rumah, untuk selalu menjaga situasi kondusif, dan menghindari kegiatan- kegiatan, yang bisa mengganggu situasi pelaksanaan Asian Games tersebut,” ujar pria yang juga menjabat Ketua PC GP Ansor Palembang tersebut.
Momon menambahkan Silahturahmi bersama organisasi kepemudaan yang terdiri dari beberapa OKP, yakni GP Ansor Palembang, Banser, Pemuda Pancasila, PMII, IBNU, GAMKI, Prada, Gemabudisht, pemuda katolik, Gemasaba, IPPNU, Garda bangsa, GMNI, dan CBP memiliki kesepakatan untuk bersama- sama menghindari segala bentuk propokatif yang dapat menjadikan konflik di Sumatera Selatan.
“Gabungan OKP di Palembang ini punya warna berbeda dan memiliki pilihan masing- masing, dan beruntungnya di Sumsel kami kompak. Jika mau politik selesaikan Asian Games dulu, sebab sudah terbukti ada pro dan kontra dalam politik saat ini, khususnya gerakan ganti presiden yang akan dilaksanakan 1 September mendatang. Kalau mau masih melaksanakan silahkan izin pihak keamanan dari mekanisme yang ditentukan, jangan tanpa izin,” tambahnya.
Hal senada diungkapkan oleh Sekretaris MPC Pemuda Pancasila Palembang, Heri Suyatno, yang menilai bahwa kondisi Sumsel khususnya kota Palembang saat ini sudah kondusif dan aman, sekaligus dirinya juga berharap kondusifitas Sumsel untuk tidak dicederai dengan hal- hal politik yang bukan pada tempat dan waktunya, seperti saat ini.
Masih Menurut , Heri apapun unsur politik yang diisi sebelum waktunya dapat memicu konflik serta melanggar konstitusi.
“Kita belajar di daerah lain dan kita tidak ingin terjadi konflik di Palembang. Kami Pemuda Pancasila menolak pihak- pihak yang mau menggelar kegiatan apalagi ada unsur politiknya. Jika masih keras, kami siap turun karena kewajiban pemuda juga ikut mengamankan negaranya selain pihak keamanan yang ada,” tutupnya