Reporte: Faldy “Fly” Lonardo
Palembang, Pelita Sumsel- Mengingat event olahraga international bangsa-bangsa Asian Games akan berlangsung Agustus mendatang, tidak terganggu kabut asap, Selasa (24/07) Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dalam rangka mengupas tuntas terkait Posko Satgas Siaga Darurat Bencana Asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Sumsel.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. menuturkan, penyelenggaraan Asian Games Agustus nanti bertepatan dengan puncaknya kemarau. Karena Asian Games merupakan pertaruhan nama baik Republik Indonesia, tentu saja penindakan untuk tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutlah) menjadi perhatian semua pihak.
Ia menerangkan, tekhnologi identifikasi sesuai dengan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika,
(BMKG) khususnya wilayah Provinsi Sumsel sudah diprediksi bahwa hampir sebagian masuk wilayah merah, yang artinya berpotensi terjadi karhutla.
“Hari ini tanggal 24 Juli warna merahnya sudah hampir seluruhnya masuk warna merah. besok pun sudah diprediksi tapi warna merah nya sudah berkurang, kemungkinan terjadi kelembaban (hujan),” tuturnya
“Sehingga kita bisa menarik kesimpulan kecil bahwa melihat dari pertama karakter tanah adalah gambut, tanah tidak akan terbakar apabila Kondisi basah. Sehingga salah satu cara untuk pencegahan kita harus mempertahankan tanah gambut itu tetap basah,” ungkapnya
Menurutnya, dengan modifikasi cuaca dan bisa hujan di wilayah Palembang, mampu mencegah karhutla dalam waktu singkat sesuai dengan debit airnya.
” Tekhnologi sangat penting untuk kita bisa menghindari kebakaran. Untuk itu pencegahan yang pertama yang harus kita laksanakan adalah upaya membuat modifikasi cuaca, 3 minggu adalah waktu yang singkat untuk kita mencari potensi-potensi awan untuk dibuat hujan buatan,” terangnya
Dikatakannya pula, enam hari kedepan akan potensi terjadinya kebakaran sangat tinggi, sehingga mencegah akan lebih susah. Oleh sebab itu Ia menghimbau seluruh elemen terkait memerlukan power yang ekstra.
Lanjut Panglima TNI, strategi Gabungan TNI dan Polri sangat efektif dalam rangka pencegahan karhutla. Ia menganggap apabila ada masyarakat yang diduga melakukan tindakan pidana terhadap membakar, agar langsung bisa diambil oleh kepolisisan untuk diproses. Selain itu pula mendapat bantuan dari kepolisian apabila terjadi karhutlah.
“Strategi yang kedua Saya berterimakasih
Komandan Korem (Danrem) sudah bisa mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan penyumbang asap terbesar apabila terjadi karhutla. Sehingga strategi pencegahannya gabungan antara tni dan polri tongkrongi desa yang teridentifikasi karhutlah. Semua itu dilakukan demi harga diri bangsa,” pungkasnya
Sementara Gubernur Sumsel Alex Noerdin dalam laporannya menuturkan, posko Satuan tugas siaga darurat bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan provinsi sumatera selatan tahun 2018, merupakan posko pemandu yang sangat strategis karena bersebelahan dengan landasan udara dan di belakang juga ada landasan helikopter sendiri.
” Selamat datang Panglima TNI di Bumi Sriwijaya, ini adalah salah satu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
terbaik di Indonesia,” tambahnya
Dalam kesempatan tersebut hadir pula Asops Kapolri Irjen Pol Drs. Deden Juhara mewakili Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah,Dankorps Brimob Irjen Pol. Rudi Sufahriadi, Waasops Panglima TNI Marsma TNI Khairul Lubis danKaskoops AU 1 Marsma TNI Henri Alfiandi, Asops Kapolri Irjen Pol Drs. Deden Juhara, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah,Dankorps Brimob Irjen Pol. Rudi Sufahriadi, Waasops Panglima TNI Marsma TNI Khairul Lubis danKaskoops AU 1 Marsma TNI Henri Alfiandi, Pangdam II/Swj Mayjen TNI Irwan, S.I.P., M.Hum dan Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs. Zulkarnain Adinegara.
Editor: Wawam Hasbuan