Palembang, Pelita Sumsel-Indikator Politik Indonesia (INDIKATOR) merilis hasil survey pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Palembang.
Wawancara dan pengumpulan data yang dilakukan 7 Juni hingga 13 Juni dengan sampel sebanyak 950 responden, menggunakan metode multistage random sampling, dan dengan asumsi toleransi kesalahan survei (margin of error/MoE) sebesar ±3,2%, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Dengan simulasi surat suara, elektabilitas (kedipilihan) pasangan calon Harnojoyo-Fitrianti Agustinda sementara ini unggul sebesar 47,8%, selanjutnya disusul Sarimuda-Abdul Rozak 30,5% atau berjarak hanya sekitar 17,3% dibandingkan Harnojoyo-Fitrianti. Adapun Mularis Djahri-Syaidina Ali 3,1% dan M Akbar Alfaro- Hernoe Roesprijadji sebesar 1,7%.
Meskipun Harnojoyo-Fitrianti memperoleh dukungan paling besar saat survei dilakukan, namun dinamika elektoral masih mungkin terjadi karena kelompok pemilih yang masih mengambang atau tidak menyatakan dukungannya di survei ini masih sekitar 17%.
Sedangkan kemungkinan pemilih mengubah piilihan juga masih sekitar 19%, meskipun 75% pemilih menyatakan kecil kemungkinan mengubah pilihannya.
“Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check),” kata Direktur Riset Indikator Politik Indonesia Moh. Adam Kamil.
Dari hasil itu, katanya dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
“Berdasarkan temuan survei opini publik tersebut, data survei juga menunjukkan bahwa pasangan Harnojoyo-Fitrianti Agustinda unggul hampir pada setiap kelompok demografi pemilih (gender, usia, tingkat pendidikan dll), di seluruh wilayah, terutama wilayah Zona 1 yakni Kecamatan Alang-Alang Lebar, Kecamatan Kemuning dan Kecamatan Sukarame; serta di Zona 6 yakni Kecamatan Ilir Timur I dan Kecamatan Ilir Timur II,” ungkapnya.
Indikatornya, sambungnya paslon nomor urut 1 unggul terutama karena lebih dikenal (faktor popularitas) dan lebih disukai (faktor kedisukaan), dibandingkan dengan para pesaingnya.
“Popularitas Harnojoyo 96% (dari 96% itu 80% suka) dan Sarimuda 88% (dari 88% itu 74% suka). Selanjutnya popularitas: Fitrianti 77%. (dari 77% itu 73% suka), Mularis 58% (dari 58% itu 45% suka), Abdul Rozak 34% (dari 34% itu 65% suka), Akbar Alfaro 34% (dari 34% itu 37% suka), Syaidina Ali 25% (dari 25% itu 54% suka) dan Hernoe Roesprijadji 14% (dari 14% itu 46% suka),” jelasnya.
Selain faktor popularitas dan faktor kesukaan, Harnojoyo juga dianggap lebih positif citra personalnya.
“Rata-rata, dari 4 (empat) citra personal para calon walikota yang diukur, yakni perhatian pada rakyat, jujur, bisa dipercaya dan bersih dari korupsi, tegas dan berwibawa dan
mampu memimpin, Harnojoyo mendapat 71%, Sarimuda 64%, Akbar Alfaro 25% dan Mularis 32%.
“Sebagai petahana (incumbent), kinerja Harnojoyo sebagai Walikota Palembang juga dianggap positif. Ada 11% pemilih yang menyatakan sangat puas dengan kinerja Harnojoyo sebagai Walikota Palembang, 74% cukup puas, dan sekitar 12% yang menyatakan kurang puas dan atau idak puas sama sekali. Tingkat kedipuasan terhadap Fitrianti juga kurang lebih sama,” tegasnya.(ril/yf)