Wanita Memang Tak Boleh Jadi Imam, Jadi Walikota Boleh Saja

waktu baca 2 menit
Selasa, 15 Mei 2018 16:31 0 215 Redaktur Pelita Sumsel

Pagaralam, Pelita Sumsel – Berdasarkan ajaran agama islam, wanita hanya boleh jadi makmum diantara laki-laki dengan artian tidak boleh menjadi imam. Akan tetapi, wanita menjadi pemimpin perang, walikota, anggota dewan dan lainnya boleh-boleh saja. Ini diatur dalam undang-undang.

Tokoh Masyarakat Pagaralam H Dimyati Rais dalam kampanye dialogis pasangan dr Hj Ida Fitriati Basjuni- Armansah (IDAMAN) di Dusun Gunung Agung Lama, Kelurahan Agung Lawangan mengungkapkan, ‎memang untuk menjadi imam itu harus laki-laki. Akan tetapi, jika menjadi pemimpin seperti walikota itu tidak masalah. Terlebih lagi, hak untuk menjadi walikota dilindungi Pancasila dan UUD 1945.
“Wanita tidak boleh menjadi imam kita sudah tahu. Kalau jadi walikota sah dan boleh. Untuk itulah, jangan terpancing isu wanita tidak boleh menjadi pemimpin. Banyak pemimpin wanita yang berhasil memajukan daerahnya,” tegas Pandim, Selasa (15/5)

Dikatakan Ketua DPD Muhammadiyah Pagaralam ini, sejak dipimpin dr Hj Ida Fitriati Basjuni sebagai walikota Pagaralam periode 2013-2018, Kota ‎Pagaralam sudah maju. Hasil kerja nyata dan pembangunannya sudah terlihat dan dirasakan. Untuk itulah, dr Hj Ida Fitriati Basjuni layak untuk kembali melanjutkan pembangunan Pagaralam lima tahun kedepan.
“Saya melihat Kota Pagaralam dipimpin dr Hj Ida Fitriati Basjuni maju pesat. Untuk itulah, mari bersatupadu untuk mendukungnya,” kata dia.

Sementara itu, Tokoh Agama Pagaralam H Burmawi menegaskan, perjuangan seorang wanita jangan dianggap remeh. Contohnya saja Cut Nyak Dien, Cut Mutia dan tokoh wanita pejuang kemerdekaan lainnya. Mereka mampu memimpin pasukan untuk mempertahankan kemerdekaan. Memang, sebagai imam selagi masih ada laki-laki mereka tidak boleh. Jadi, jangan jadikan alasan untuk menghambat upaya memajukan Pagaralam.
“Kami melihat Buk Ida adalah sosok yang konsen membangun Pagaralam. Tidak hanya dari bangunan fisik, membangun akhlak juga dilakukannya. Hal ini terbukti dari pembatasan Organ Tunggal dan Peraturan Walikota (Perwako) Baca Tulis Alquran,” tegas dia.

‎Untuk itulah, tegas Burmawi, pihaknya yakin jika Buk Ida dan Pak Arman kembali memimpin, Kota Pagaralam bisa maju pesat. Akhlak manusianya membaik dibarengi dengan pembangunan diberbagai sektor hingga merata.

Kampanye dialogis pasangan Walikota dan Wakil Walikota Nomor Urut 3 dr Hj Ida Fitriati Basjuni-Armansah (IDAMAN) di Dusun Gunung Agung Lama dihadiri kurang lebih 400 massa dan simpatisan.
“Saya memiliki niat untuk membangun Pagaralam tidak lain. Untuk itulah, saya meminta dukungan semua masyarakat Pagaralam agar bisa melanjutkan program yang sudah dijalankan,” ungkap dr Hj Ida Fitriati Basjuni. (Ar)

Redaktur Pelita Sumsel

Media Informasi Terkini Sumatera Selatan

LAINNYA