Gambar_Langit

Jokowi: Listrik Jadi Kunci Investasi Di Papua

waktu baca 4 menit
Kamis, 21 Des 2017 16:30 0 98 Redaktur Pelita Sumsel

Nabire, Pelita Sumsel– Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan dua Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) dengan total kapasitas 70 MW, yang terletak di Jayapura dan Nabire, serta listrik desa sebanyak 74 desa di Papua dan Papua Barat. Peresmian ini dilaksanakan di PLTMG Nabire, Kelurahan Kalibobo, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua, Rabu ini (20/12).

Berlokasi di Kelurahan Kalibobo, Kabupaten Nabire, Papua, PLTMG Nabire 20 MW ini mempunyai nilai investasi sekitar Rp 444 miliar. Dalam kontrak proyek, selain membangun pembangkit listrik (EPC Contract) juga termasuk pelaksanaan Operation & Maintenance (O&M) selama lima tahun dengan kontraktor pelaksana Konsorsium PT PP (Persero) Tbk, Wartsila Finland Oy dan PT Wartsila Indonesia. Dengan masa konstruksi delapan bulan dan menyerap tenaga kerja sejumlah 479 orang, pembangkit sudah mulai dioperasikan di sistem Nabire sejak 8 Desember 2017.

Tambahan 20 MW dari pembangkit tersebut maka daya mampu sistem Nabire akan meningkat 105%. Peningkatan ketersediaan listrik ini akan meningkatkan rasio elektrifikasi dengan potensi pertambahan jumlah pelanggan baru sebanyak 25.000 pelanggan.

Sementara itu, PLTMG Jayapura 50 MW kontrak proyeknya terdiri atas pekerjaan pembangunan (EPC) dan pekerjaan Operation & Maintenance (O&M) selama 5 tahun yang dikerjakan oleh kontraktor Konsorsium PT PP (Persero) Tbk, Wartsila Finland Oy dan PT Wartsila Indonesia.

Proyek yang mempunyai nilai investasi sebesar 866 miliar rupiah ini telah beroperasi sejak 24 November 2017 dengan masa konstruksi selama 7,5 bulan dan mampu menyerap 538 orang tenaga kerja.

Masuknya PLTMG Jayapura 50 MW akan meningkatkan kurang lebih 60% daya mampu di Sistem Jayapura dan berpotensi menambah kurang lebih 62.000 pelanggan baru.

Dengan peningkatan kapasitas pembangkit di sistem kelistrikan Nabire dan Jayapura, diharapkan dapat semakin menarik minat investor untuk berinvestasi di Tanah Papua.

Dalam hal ini, Bupati Nabire Isaias Douw menyampaikan rasa syukurnya dengan hadirnya PLTMG di Nabire.

“Saya atas nama pemerintah dan masyarakat Nabire menyampaikan terima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bapak Presiden atas pembangunan PLTMG ini. Pembangunan PLTMG ini menjawab kerinduan masyarakat Kab. Nabire akan kebutuhan energi listrik di Kab. Nabire.

Kami berkeyakinan dengan adanya PLTMG ini pemerintah daerah dan PLN pada 2018 akan berupaya memperluas jaringan sejumlah kampung dan distrik. Kami minta agar listrik di sini nyala terus karena ini kepentingan rakyat,” ujar Bupati Nabire Isaias Douw.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN Sofyan Basir menyampaikan kondisi kelistrikan di Indonesia saat ini.

“Kondisi kelistrikan di Indonesia sekarang sudah semakin baik, di mana pemadaman karena defisit sudah jauh berkurang dan seluruh sistem besarkelistrikan PLN juga telah mengalami surplus daya listrik, bahkan beberapa di antaranya mempunyai reserve margin lebih dari 30 persen,” ujar Sofyan.

Presiden RI Joko Widodo menyampaikan bahwa memang sulit untuk membangun kelistrikan di Tanah Papua, namun hal tersebut harus menjadi semangat untuk tetap menerangi negeri.

“Di Papua ada 2000 desa yang belum berlistrik.Tapi tahun depan semua desa di Tanah Papua harus terang benderang. memang tidak mudah mengerjakan pekerjaan listrik di Papua. Medannya sangat berat sekali. Seberat apapun medan harus bisa kita taklukan dan desa-desa harus terang benderang,” ucap Jokowi.

Jokowi juga menambahkan bahwa untuk urusan listrik harus terus dikebut pembangunannya.

“Papua kita kebut terus untuk urusan listrik. pembangunan di PLTMG Nabire 20 MW cepat hanya 8 bulan, padahal sepertinya barusan saya groundbreaking. Listrik menjadi kunci bagi investasi yang ada di Papua,” tambah Jokowi.

Pada tahun 2017 telah diselesaikan pembangunan dua pembangkit sebesar 70 MW di Provinsi Papua, yaitu Jayapura 50 MW dan Nabire 20 MW. Tahun 2018 akan diselesaikan 115 MW di Provinsi Papua, Merauke 40 MW, Biak 15 MW, Serui 10 MW, Timika 10 MW, Jayapura 40 MW, dan 80 MW di Provinsi Papua Barat, Manokwari 20 MW, Raja Ampat 10 MW, Sorong 30 MW, Fakfak 10 MW, Kaimana 10 MW. Sedangkan untuk Listrik Desa ada 191 desa yang terlistriki pada tahun 2017. Direncanakan pada tahun 2018 sebanyak 255 desa akan terlistriki oleh PLN.

 

PLN memiliki Program Papua Terang 2020 yang menargetkan rasio elektrifikasi di Pulau Papua mencapai lebih dari 85.96% dan listrik dapat menjangkau seluruh desa, kecamatan, dan kabupaten. Pembangunan ini juga menyiapkan Papua agar suplai listrik dapat tercukupi untuk kegiatan PON 2020. Dengan tambahan 70 MW di Provinsi Papua, investor dapat mengembangkan bisnisnya ke Bumi Cendrawasih ini dan memutar roda perekonomian. Kebutuhan listrik untuk pemasangan baru dan penambahan daya untuk pelanggan PLN juga dapat tercukupi. Dengan masuknya listrik dari PLTMG MPP Jayapura sebesar 50 MW, sistem kelistrikan Jayapura dapat menyuplai sebesar 205 MW. Sementara itu, masuknya listrik dari PLTMG MPP Nabire sebesar 20 MW, maka sistem kelistirkan Nabire dapat menyuplai sebesar 42 MW.

 

Dalam peresmian ini juga dilaksanakan pembagian sembako total sebanyak 1.000 paket, dengan rincian PLTMG Nabire 500 paket, PLTMG Holtekamp 100 paket, Desa Parauto 100 paket, Desa Bomopay 100 paket, Desa Kosimega 100, Desa Pamaha 100 paket. Pembagian sembako ini merupakan perwujudan dari kepedulian PLN kepada warga di sekitar aset. Diharapkan warga sekitar aset selalu mendukung kegiatan pembangunan dan operasional PLN karena listrik merupakan kebutuhan primer dan kepentingan bersama. (yf)

Redaktur Pelita Sumsel

Media Informasi Terkini Sumatera Selatan

LAINNYA