Desa Mandiri Cegah Api, Cegah Karhutla Sejak Dini

waktu baca 2 menit
Rabu, 13 Sep 2017 22:47 0 174 Redaktur Pelita Sumsel

Cegah Karhutla Sejak Dini

 

Palembang,Pelita Sumsel-Setelah bekerja sama dengan 3 Universitas lainnya kali ini minamas Plantation menggandeng Universitas Sriwijaya dalam akademisi membentuk Desa Mandiri Cegah Api Pogram ini merupakan kali kelima minamas Plantation dalam upaya perusahaan untuk bersama-sama dengan masyarakat pemerintah dan akademisi dalam mengurangi kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di beberapa wilayah sekitar konsesi perusahaan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan Selatan.

 

Bersama dengan Universitas Sriwijaya bersama dengan Universitas Wijaya PT Guthrie pecconina Indonesia yang merupakan anak perusahaan minamas Plantation di Kabupaten Musi Banyuasin Selatan, akan memberdayakan Lima Desa yaitu Desa Rantau Panjang,Desa Karang Ringin 2,Desa ulak seberau dan desa Karanganyar di Kecamatan Lawang Wetan,serta Desa Gajah mati di Kecamatan Sungai Keruh,para peneliti Dan ilmuwan dari Universitas Wijaya akan berbagi pengetahuan dan keahlian Dalam menemukan solusi tuntas bencana asap maka akan melakukan kegiatan pendampingan dan hidup di tengah-tengah masyarakat mengidentifikasi daerah rawan kebakaran dan faktor-faktor terjadinya pembakaran lahan setiap tahunnya.

 

“Sehingga diharapkan pada akhir program akan ditemukan pendekatan yang tepat sasaran dan dapat diterapkan sebagai solusi jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan, keberhasilan yang dicapai sebelumnya dengan Universitas Riau dan Universitas Lambung Mangkurat dalam membina 15 desa di Riau dan Kalimantan Selatan sehingga tercapai Zero burning mendorong minamas Plantation untuk terus membina desa-desa lain khususnya di sekitar konsesi perusahaan Pulau Sumatera dan Kalimantan,dibagi menjadi beberapa klaster untuk memudahkan penanganan kebakaran, klaster tersebut terdiri dari beberapa desa rawan kebakaran yang dipimpin oleh leader perusahaan yang memiliki konsistensi terbesar di wilayah yang bersangkutan Dan juga pentingnya Pendidikan Sejak dini mengenai Karlahut agar pada Saat dewasa mengetahui mendasar mengenai Karlahut.” ujar Direktur Pt.minamas Gemilang HaryantoToejawijadja.

 

Sementara itu Rektor Universitas Sriwijaya Prof Dr Ir H Anis saggaf MSCE menyambut baik kerjasama ini beliau menentukan minamas Plantation merupakan, “Mitra koperasi pertama bagi kami dalam mengatasi masalah Karla Hut bersama-sama kita akan menyumbang ide pikiran dan tenaga demi tuntasnya permasalahan Karhutla di Indonesia khususnya wilayah Sumatera Selatan forum pencari pencegahan kebakaran tahun 2016 selalu bekerjasama dengan Universitas Riau dan Universitas Lampung Mangkurat mencakup area seluas 45.543 ha dengan populasi penduduk sebanyak 36.034 jiwa dari hasil survei yang dilakukan sebelum pendampingan menunjukkan bahwa sekitar 76.63% masih melakukan praktik Abang dan bakar setelah program pendampingan kasus kebakaran terbukti berkurang dari 40 titik api pada tahun 2013 2014 menjadi satu titik api di tahun 2015-2016,” Pungkasnya (Putra)

Redaktur Pelita Sumsel

Media Informasi Terkini Sumatera Selatan

LAINNYA