Jakarta, Pelita Sumsel – Upaya Gubernur Sumsel H. Alex Noerdin dalam mencegah kebakaran hutan serta pencegahan ilegal logging di Sumsel hingga saat ini terus gencar dilaksanakan, Beberapa waktu lalu Sumsel menjadi tuan rumah The 1st Asia Bonn Challange High Level Meeting di Palembang. Sumsel memiliki luas wilayah yang sangat luas bterkait restorasi lahan gambut. Hal ini diungkapkan Alex Noerdin saat menjadi pembicara utama dalam diskusi di kantor perwakilan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODOC) di Menara Thamrin Lt 7 Jakarta . Senin (4/9)
Gubernur Alex Noerdin membahas terkait pemberantasan illegal logging dan penanggulangan kebakaran hutan. Dalam kesempatan ini, Alex Noerdein memaparkan tentang kondisi Provinsi Sumatera Selatan yang menurutnya sejak tahun 2015 dan 2016 terjadi kebakaran lahan, dengan jumlah spot atau area yang terbakar mencapai ratusan hektar.
Tercatat, ”Pada 2015 lebih dari 736,53/ hektar spot sedangkan pada 2016 sekitar 978 hektar spot” jelasnya
“Untuk menanggulangi kebakaran lahan, kami bekerja cepat. Dan melakukan penyiraman air dari udara untuk memadamkan api,” lanjutnya Alex.
Untuk itu, Pemerintah Sumsel bersinergi dengan seluruh unsur muspida dan juga stakeholder terkait untuk menanggulangi kebakaran lahan.
“Berkat kerja keras semua pihak, kebakaran lahan dapat di atasi,” jelasnya.
Seperti diketahui pada 2015 dan 2016 lalu, terjadi kebakaran lahan gambut di Sejumlah Provinsi di Indonesia. Penyebabnya beragama seperti diduga pembakaran lahan, hingga karena efek dari Elnino. Lebih lanjut Alex mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan terulang kembali.
“Komitmen itu akan saya lakukan. Saya kalau sudah berkomitmen akan melaksanakan hal itu,” jelas Alex.
Dirinya pun mencontohkan, sejak menjabat sebagai Bupati Musi Banyuasin, apa yang sudah menjadi komitmen dan program kerjanya, akan direalisasikan.
“Sejak saya jadi bupati Musi Banyuasin, apa yang saya komitmenkan akan saya jalankan. Misalnya tentang sekolah gratis dan berobat gratis. Jadi saya akan menjalankan komitmen tersebut,” pungkasnya.
Diskusi di kantor perwakilan PBB di Jakarta, juga dihadiri pembicara lainnya. Seperti Collie f. Brown, Contry manager UNODOC dan juga staf khusus Gubernur Sumsel tentang perubahan iklim, Najib Asmani. Serta dihadiri perwakilan lembaga terkait dengan lingkungan hidup.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari kedatangan Country Manager Liaison to ASEAN MR.Collie Brown Agustus lalu. Sebagai bentuk apresiasi UNODC kepada Sumsel atas keberhasilannya mampu mencegah kebakaran hutan dan lahan, UNODC mengundang Gubernur Sumsel untuk memaparkan upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (kahurtlah) dihadapan pihak mitra UNODC
Sementara itu, Najib Asmani mengatakan, Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui UNODOC berkomitmen untuk membantu Sumsel.
“Yakni terkait dengan illegal logging dan pencegahan kebakaran hutan. PBB juga berencana mengirimkan tim untuk melakukan monitoring,” pungkasnya.
Mr. Collie Brown selaku Contry manager UNODOC mengapresiasi dan mengaku kagum atas upaya yang dilakukan Kepala Daerah Sumsel ini dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan, sebagaimana dikatakannya Sumsel pada tahun 2015 lalu mengalami 736 ribu hektar lahan hangus terbakar. Namun dengan kerja keras Gubernur Sumsel tidak terjadi karhutlah 2016 lalu hal ini turut mendapat perhatian dari semua pihak.
UNODC akan mendukung beberapa kegiatan di Sumsel terkait dengan kegiatan yang mengancam kerusakan hutan, penegakkan hukum, peningkatan kapaitas dan monitoring. Dalam waktu dekat dikatakannya akan dilakukan MoU antara UNODC dan Gubernur Sumsel. “UNODC sangat menghargai dan kagum Sumsel mampu menjalin kerjasama dengan banyak negara untuk restorasi hutan dan lahan Gambut,” ungkapnya (ril/yf)