Palembang, Pelita Sumsel – Bakal calon walikota Palembang, Mularis Djahri menyatakan pentingnya semua pihak memerhatikan persoalan pengentasan kemiskinan. Adalah ironi menurutnya ketika kota dikembangkan menjadi modern dan maju tetapi justru orang miskin makin banyak. Seharusnya semakin maju satu wilayah semakin berkurang orang miskinnya.
“Kemiskinan adalah persoalan bangsa ini, termasuk di Kota Palembang. Ini tugas kita bersama untuk mengentaskannya,” ujar Mularis saat berdialog dengan media di sela-sela kunjungan kerjanya di perkebunan sawit miliknya. 22/7.
Mularis yang juga ketua DPD Hanura Sumsel ini menyatakan betapa penting membangun kesadaran pada para pemangku kepentingan atau stakeholders untuk tidak menganggap program pengentasan kemiskinan sebagai proyek. “Orang miskin dan kaum papa itu bukan objek, tapi justru subjek yang mampu bergerak sendiri, bisa menangkap ide dan gagasan, mampu berdiri sendiri asal dibantu dan difasilitasi. Sedangkan bagi pemerintah orang miskin memang wajib dibina, itu amanat undang-undang,” ujarnya.
Karena itulah Mularis menegaskan pentingnya program pengentasan kemiskinan holistik yang tidak semata bersifat material tetapi juga immaterial dan spiritual. “Program pengentasan kemiskinan pertama-tama harus dimulai dengan pendidikan. Membangun kesadaran bahwa untuk keluar dari kemiskinan harus ada upaya, harus usaha, harus belajar dan harus berjuang. Setelah itu baru kita didik keterampilan yang bisa membuahkan pekerjaan yang menghasilkan. Setelah terlihat kecenderungan dan pilihan keterampilannya, baru kita fasilitasi bantuan baik itu hibah, pinjaman dan atau mitra bisnis. Semua harus mau bekerja dan menyusun analisa risiko sejak awal,” ujarnya.
Mularis menegaskan, saat punya kendali atas kebijakan pengentasan kemiskinan, dirinya akan ajak para pengusaha, pemilik pabrik, pemilik usaha, bahkan pemilik toko dan pedagang untuk mau membina dan memerhatikan minimal satu saja keluarga miskin. Orang miskin di Palembang kan tidak banyak, masa yang 87 persen lebih penduduk tidak miskin tidak mau membantu, bukan memberi uang ya, tapi membina agar mau bangkit dari kemiskinannya, nanti pemerintah akan memfasilitasi baik dengan regulasi maupun aksi,” pungkasnya.
Angka kemiskinan di Kota Palembang tercatat tercatat sebanyak 12,9 persen dari 1,6 juta penduduk, demikian data BPS yang bisa diakses di berbagai media. (ril/wwn).