Martapura. Pelita Sumsel – Kedatangan orang nomor 1 (satu) pada Satuan Polda Sumatera Selatan Irjen Pol Drs. Agung Budi Martoyo, M.Si, Kamis (09/03) membuat riuh cita tersendiri bagi masyarakat OKU Timur, khususnya warga Korps Bayangkara penegak hukum Mapolres OKU Timur Sumatera selatan.
Kehadiran Perwira bintang dua tersebut diterima langsung melalui upacara resmi oleh Kapolres OKU Timur AKBP Audie S Latuheru beserta staf dan jajaran Polres OKU Timur. Tak lama kemudian rombongan begerak menuju kantor Bupati OKU Timur.
Kunjungan perdana Kapolda Sumsel yang baru ini dalam rangka “Tatap Muka” bersama tokoh masyarakat, stake holder serta tiga pilar masyarakat (Kades/lurah, Babinsa & BabinKamtibmas) se-Kabupaten OKU Timur yang bertempat di Aula Pemkab OKU Timur bersama Bupati OKU Timur, H Kholid Mawardi dan Komandan Kodim O403/OKU Letkol Inf Syahroni serta Ketua DPRD Kabupaten Beni Davidson.
Bupati OKU Timur H. Kholid Mawardi memberikan ucapan selamat datang di Bumi Sebiduk Sehaluan OKU Timur. Dijelaskan bahwa kabupaten OKU Timur terdiri dari multikultural etnis dan kemajemukan suku budaya hingga agama. Hal inilah yang membuat Indahnya perbedaan disini tutur Beliau.
“Pemerintah akan memberi perhatian serius dalam menangani masalah tingginya angka kriminalitas di daerahnya. Maka dari itu membutuhkan koordinasi oleh jajaran Kepolisian maupun TNI serta kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat dalam memerangi Narkoba yang dipandang sebagai penyebab utama tingginya kriminalitas di OKU Timur,” Tegasnya.
Kapolda Irjen Pol Drs. Agung Budi Martoyo, M.Si menyampaikan, bahwa akhir-akhir ini perkembangan dunia digital sangatlah pesat. Proses penyebaran informasi yang belum diketahui kebenarannya begitu mudah dilakukan melalui situs-situs jejaring sosial. Maka dari itu jangan mudah terprovokasi.
Hadir pada kesempatan ini mulai dari Kamtibmas, Babinkamtibmas, Kades dan Lurah Hadir. Tiga pilar ini harus bekerja sama san bersatu. Terangnya
“Bekerja dengan baik. Jangan sampai tersandung pungli. Sebab, misalkan satu saja kades atau lurah yang tertangkap pungli dan muncul di media maka buruklah anggapan masyarakat terhadap lurah atau kades lainnya.” Kata Alumni Akpol 1987 ini
Selanjutnya tetap memberikan Apresiasi positif terhadap kekuatan real media online yang begitu cepat dalam mengakses penyebaran layanan informasi, oleh karena itu diharapkan kepada mereka agar mampu menyikapi dan menetralisir sekaligus melakukan validasi terhadap isu-isu yang tidak bertanggung jawab.
Beliau juga menyinggung soal masuknya pengaruh Islam transnasional baru-baru ini di indonesia. Yaitu Islam yang mengadopsi kebudayaan Islam dari tempat lahir agama tersebut secara utuh pada proses implementasinya. Padahal jika merujuk kondisi geografis bangsa indonesia adalah negara kepulauan yang masing-masing memiliki keanekaragaman dan kultur yang berbeda satu dengan yang lain, mulai dari adat istiadat, suku, ras, budaya hingga agama.
Semua itu membuat kita tidak mempunyai pilihan lain yaitu menghormati perbedaan antar suku budaya dan menjunjung tinggi sikap toleransi antar umat beragama sehingga terciptanya kerukunan dan kesejahteraan dalam masyarakat dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.(Adv/rfn)
Tidak ada komentar